Varian Delta Masuk Bengkulu, Nakes Segera Suntik Vaksin Dosis Ketiga

Minggu 18-07-2021,13:33 WIB
Reporter : redaksi rb
Editor : redaksi rb

BENGKULU – Meningkatnya kasus penularan Covid-19 di Provinsi Bengkulu diduga karena sudah masuknya Covid-19 varian Delta. Varian Delta ini sempat dibawa oleh anak buah kapal (ABK) dari India beberapa waktu lalu melalui Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu. Mereka saat ini sudah pulang kembali ke negara asalnya.

Sejauh ini Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu belum bisa memastikan apakah ABK yang positif Covid-19 varian Delta itu sempat turun dari kapal dan berinteraksi dengan masyarakat di Bengkulu.

Diketahui sejumlah ABK asal India yang mendarat di Pelabuhan Pulau Baai itu, 10 orang ABK dinyatakan positif Covid-19. Selanjutnya, berdasarkan sampel yang dikirim ke Litbangkes Kemenkes RI, 3 dari 10 orang WNA tersebut positif terpapar Covid-19 varian Delta.

Masuknya Covid-19 varian Delta B.1.617.2 ke Bengkulu ini disampaikan langsung Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartanto kepada Gubernur Bengkulu, Dr. H. Rohidin Mersyah dalam rapat evaluasi perpanjangan pengetatan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro dan PPKM Darurat bersama Satgas Covid-19 pusat melalui Zoom meeting, kemarin (17/7) siang.

“Iya memang benar ada varian Delta, sudah masuk Bengkulu, ada 3 kasus. Kita harus lebih waspada dengan meningkatkan protokol kesehatan (prokes),” jelas

Kepala Dinkes Provinsi Bengkulu, H. Herwan Antoni, SKM, M.Kes, M.Si yang ikut mendampingi Gubernur, kemarin.

Sampaikan Kondisi RSMY

Dalam rapat evaluasi melalui Zoom kemarin, Gubernur juga melaporkan beberapa point terkait terkait kondisi bed occupancy rate (BOR) atau tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit yang presentasenya cukup tinggi. Di mana tingkat huniannya sudah di atas 80 persen. Hal itu dikarenakan konversi ruang rawat inap yang disediakan memang cukup rendah sekitar 15 persen.

“Sebelumnya sudah ditetapkan, di luar rumah sakit rujukan yang telah ditetapkan Kemenkes agar semua rumah sakit pemerintah lainnya juga menyiapkan ruang perawatan Covid-19 di samping rumah sakit swasta juga menyediakan. Dengan bertambahnya ruang perawatan khusus covid di beberapa rumah sakit tentu akan berdampak pada penurun BOR,” papar Gubernur.

Gubernur menyampaikan kondisi RSUD M Yunus (RSMY) Bengkulu mengalami kendala sejak ditetapkan sebagai rujukan utama pasien Covid-19. RSMY tidak menerima pasien umum kecuali pasien dengan layanan khusus. Artinya anjlok sekali dari sisi pendapatan. Sejak tahun 2021, RSMY terkendala dengan tagihan pelayanan Covid-19 yang tak kunjung cair dari Kementerian Kesehatan. Hal ini menjadi problem hingga mendapatkan keluhan dari nakes terkait insentif.

“Sekarang sudah bulan Juli, kita belum mendapatkan klaim dan di tahun 2020 juga masih ada yang tertunda. Namun, Alhamdulillah dana yang sudah turun sebelumnya sudah dicairkan untuk insentif para nakes,” jelas Gubernur.

Di samping itu, kekosongan posisi Dirut RSMY juga menjadi problem lain yang harus segera diselesaikan agar dapat memberikan pelayanan maksimal. Oleh sebab itu secara khusus, ia menyampaikan ke Mendagri dan KASN meminta dispensasi agar dapat segera menetapkan Dirut RSMY tanpa mekanisme open bidding atau penawaran terbuka.

“RSMY di satu sisi keuangannya terhambat, kemudian pimpinan definitifnya mengalami kekosongan. Hal ini tentu sangat mempengaruhi kinerja pelayanan sebagai rumah sakit rujukan Covid-19,” ungkapnya.

Vaksin Dosis Ketiga

Kemenkes RI akan memulai penyuntikan vaksin dosis ketiga untuk tenaga kesehatan (nakes) dengan menggunakan vaksin Moderna. Untuk Provinsi Bengkulu, sampai saat ini Dinkes Provinsi Bengkulu masih menunggu kedatangan vaksin Moderna tersebut. Dalam penyuntikannya nanti, target masih sama yakni sebanyak 15 ribu lebih nakes.

Tak hanya vaksin jenis Moderna saja yang tengah ditunggu, vial vaksin jenis Sinovac dan AstraZeneca juga ditunggu. Sebab, stok vaksin yang tersedia di gudang telah habis terpakai. Herwan mengatakan untuk kepastian jadwal penyuntikan vaksin dosis ketiga masih belum dapat dipastikan. Namun, diakuinya, vaksin Moderna ini memang akan disuntikkan khusus bagi nakes yang ada di Provinsi Bengkulu. Pihaknya telah mengusulkan sekitar 15 ribu vaksin ke Kemenkes RI.  Vaksinasi dosis ketiga untuk nakes ini dilaksanakan mengingat adanya penyebaran varian Delta sehingga dibutuhkan imunitas kuat, terutama saat nakes menghadapi pasien positif Covid-19 secara langsung.

“Vaksin Moderna masih kita tunggu, belum bisa dipastikan kapan. Kalau vaksin itu sudah tiba tentu vaksinasi langsung dilaksanakan,” jelas Herwan.

Herwan menambahkan, saat ini ketersediaan vaksin merek Sinocav dan AstraZeneca di gudang telah habis karena sudah didistribusikan ke instansi seperti TNI dan Polri. Dinkes terus mengusulkan penambahan vaksin ke pemerintah pusat. Namun sampai saat ini usulan tersebut belum ada yang tiba.

Bertambah 217 Kasus

Berdasarkan data dari Satgas Covid-19 Provinsi Bengkulu, per Sabtu (17/7) ada penambahan 217 kasus positif Covid-19. Rinciannya, Kota Bengkulu sebanyak 77 kasus, Bengkulu Utara 49 kasus, Mukomuko 48 kasus, Bengkulu Selatan 15 kasus, Kaur 12 kasus, Kepahiang 8 kasus, Seluma 4 kasus, Bengkulu Tengah 3 kasus dan Rejang Lebong 1 kasus. Sedangkan penambahan kasus sembuh sebanyak 89 pasien.

Sementara jumlah total spesimen positif Covid-19 di Provinsi Bengkulu saat ini mencapai 13.533 kasus, dengan jumlah total kasus konfirmasi aktif Covid-19 sebanyak 2.749 kasus. Jumlah total kasus kematian sebanyak 249 kasus dan jumlah total kasus sembuh sebanyak 10.535 kasus. (cup)

Tags :
Kategori :

Terkait