BENGKULU, rakyatbengkulu.com – Pembuatan seragam sekolah siswa baru di SMA Plus 7 Bengkulu, dikeluhkan wali murid.
Salah seorang wali murid yang tidak mau namanya disebut mengungkapkan, jika seragam sekolah untuk siswa perempuan Rp 2,8 juta dan laki-laki Rp 3,4 juta. Biaya itu untuk tiga stel seragam sekolah dan sepatu. Sekolah juga memberitahukan tempat menjahit baju sekolah itu di Anoza Konveksi. BACA JUGA; Kasus Seragam Tunggu Audit Kerugian Negara Namun tidak melarang jika siswa ingin menjahit baju di konveksi yang lain. Asalkan baju seragam sekolahnya sama dengan yang dijahit di Anoza. "Apa masuk akal (harganya, red),” keluhnya. Sementara itu, Kepala SMA Plus 7 Bengkulu, Miduan Harta mengatakan pihaknya tidak mengharuskan siswa untuk menjahit pakaian di salah satu konveksi. "Sekadar mengimbau untuk siswa yang sudah mampu dan siap silakan membuat baju di tempat tersebut. Namun, jika ada tempat lain silakan. Itu juga kalau misal siswa mau minta baju kakak kelasnya yang sudah lulus pun tidak jadi masalah, yang penting seragam," ucapnya. Miduan mengaku untuk harga tidak mengetahui karena itu kewenangan dari pihak konvensi atau penjahit. “Kalau masalah harga kita tidak tahu. Cuma tidak mungkin sebesar itu, mahal sekali harga itu. Kalau tahun kemaren itu Rp 1.945.000 itu sudah termasuk pakaian olahraga, pakaian batik, pakaian kebesaran, Pramuka dan jas almamater. Gak tahu kalau ada kenaikan," jelasnya. Sementara itu, Senin (25/10) rakyatbengkulu.com mendatangi Konveksi Anoza, Jl. S. Parman, Padang Jati untuk mencari kebenaran soal harga seragam siswa SMA Plus 7 tersebut.Seragam Sekolah Mencapai Rp 3,4 juta Diduga Penjahit Sudah Ditunjuk
Selasa 26-10-2021,16:07 WIB
Editor : redaksi rb
Kategori :