BENGKULU, rakyatbengkulu.com - Sindikat pembobol ATM serta pemalsuan dokumen dan data nasabah bank yang beraksi di wilayah Provinsi Bengkulu ternyata merupakan jaringan se-Indonesia. Anggota sindikat ini ada yang merupakan mahasiswa hingga dosen.
Direktorat Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Bengkulu terus melakukan pengembangan terkait penangkapan 7 tersangka yang merupakan sindikat Pembobol ATM serta pemalsuan dokumen dan data nasabah bank yang beraksi di wilayah Provinsi Bengkulu. Dari pengembangan yang dilakukan tersebut diketahui, para tersangka terlibat jaringan se-Indonesia. Dari hasil koordinasi dengan pihak Direktorat Reserse Kriminal lainnya diketahui ada 4 orang tersangka lainnya yang beraksi dengan modus serupa di luar Bengkulu. Keempat tersangka tersebut telah tersebar dan berhasil diamankan oleh pihak kepolisian. Yakni tiga tersangka telah diamankan pihak kepolisian setempat di Kota Semarang dan 1 tersangka lain diamankan di Kota Binjai. BACA JUGA: Komplotan Pembobol ATM dan Pemalsuan Data Nasabah Dibekuk, Begini Cara Kerjanya Ketujuh tersangka yang diamankan Polda Bengkulu terlibat dan masih dalam satu jaringan dengan 4 tersangka lain tersebut. "Ketujuh tersangka ini terlibat jaringan se-Indonesia. Setelah berkoordinasi, ternyata ketujuh tersangka ini berkaitan dengan tersangka lain yang telah diamankan di luar Bengkulu," ungkap Dirreskrimum Polda Bengkulu, Kombes Pol Teddy Suhendyawan Syarif, Selasa (22/2). Para pelaku diketahui telah beraksi di sejumlah daerah di Indonesia dengan meraup keuntungan miliaran rupiah dari dana nasabah bank. Terdata jumlah total penarikan dana nasabah bank yang dilakukan oleh komplotan bandit tersebut (termasuk 4 tersangka lainnya) senilai Rp 2,91 Miliar.Sindikat Pembobol ATM Jaringan se-Indonesia, Ada Mahasiswa Hingga Dosen
Selasa 22-02-2022,12:29 WIB
Editor : redaksi rb
Kategori :