KAUR, rakyatbengkulu.com – Polemik internal RSUD Kaur membutuhkan perhatian khusus agar adanya peningkatan, baik pelayanan dan peningkatan sarana, prasarana pendukung dalam melayani pasien. Dokter spesialis yang tergabung dalam Komite Medik RSUD Kaur, dr. M. Ohaizir R menjelaskan terkait pelayanan, beberapa waktu lalu seluruh dokter yang ada sudah melakukan hearing dengan anggota Komisi II DPRD Kaur.
Namun, tambah Ohaizir, terkesan pembahasan hanya mengenai insentif dokter yang menjadi keluhan. Sebenarnya bukan itu yang menjadi permasalahan utama mengenai pelayanan kepada masyarakat. Menurutnya, saat ini tidak pernah adanya koordinasi dari pihak manajemen rumah sakit saat melakukan belanja kebutuhan rumah sakit, seperti pembelian obat tidak pernah tanya dengan dokter apa yang menjadi kebutuhan. Begitu juga pembelian peralatan, sehingga apa yang dibeli terkadang bukan menjadi kebutuhan dan apa yang dibutuhkan tidak tersedia. BACA JUGA: Pascatolak Pasien, Anak Buah Dimutasi, Dirut RSUD Hanya SP I Dijelaskannya, jika dikaji berdasarkan Permenkes tahun 2014, Rumah Sakit Tipe C harus memenuhi standarisasi, namun sangat bertolak belakang dengan apa yang tenaga medis rasakan saat ini. ”Bagaimana mau steril atau nyaman di ruang operasi, AC saja rusak. Kami pernah mengajak pimpinan RSUD untuk membahas permasalahan yang ada, namun sampai saat ini belum pernah terlaksana. Beberapa waktu lalu saya pernah mau menangani pasien usus buntu, hanya perkara obat yang tidak kita miliki akhirnya dirujuk ke rumah sakit lain. Padahal obat tersebut sangat mudah didapat,” ungkap Ohaizir. Anggota Komite Medik RSUD Kaur lainnya, dr. Benny Kosandi menambahkan di rumah sakit ini tidak pernah ada koordinasi sama sekali, sehingga banyak alat-alat yang baru dibeli dan diterima tapi tidak berfungsi. BACA JUGA: Oknum Guru Kembalikan Dana PIP yang DipotongDokter Keluhkan Kinerja Manajemen RSUD
Kamis 17-03-2022,08:32 WIB
Editor : redaksi rb
Kategori :