Faktanya memang Erick keturunan Gunung Sugih, Lampung Tengah masih jarang diketahui banyak orang. Memang kalau melihat halaman Wikipedia, Erick tertulis lahir di Jakarta, 30 Mei 1970.
Memiliki saudara laki-laki bernama Garibaldi Thohir atau akrab disapa Boy Thohir, dan saudari perempuan bernama Hireka Vitaya atau lebih dikenal dengan sapaan Rika Thohir.
Eksistensi nama besar keluarga Thohir lebih dulu dimulai lewat sosok ayahnya, Mochamad Thohir yang populer dengan panggilan Teddy.
Salah satu perintis Astra Grup yang memulai kisah perjalanan bisnisnya dari nol. Jejak sebagai pengusaha inilah ikut diteruskan oleh ketiga anaknya, Garibaldi, Erick, dan Rika Thohir.
Namun, kehidupan Erick saat ini, tidak semanis masa kecilnya. Sang ayah, yang asli berdarah Lampung, harus melewati berbagai macam rintangan kehidupan.
Bisa dibilang, hidupnya melarat. Ia hanya tidur di rumah bilik beralaskan tanah, dan telah menjadi yatim sedari kecil.
Singkat cerita, setelah lulus SMP, Teddy merantau ke Solo menggunakan kereta demi melanjutkan pendidikannya di SMEA.
Modal sekolahnya di Solo didapat lewat bantuan seorang pedagang di Metro. Di Solo, ia bekerja sambil sekolah, hingga akhirnya bertemu Edna, yang kemudian dinikahinya.
Erick tidak semata-mata memakan buah manis sepeninggalan ayahnya. Suami Elizabeth Tjandra ini mengukir jalan hidupnya juga penuh kerja keras. Etos kerja dan kegigihannya dalam menggapai cita-cita, terus ia perlihatkan.
Perjuangannya dimulai sejak usia 9 tahun. Saat itu, Erick kecil telah berjualan biji karet untuk bermain adu pulpen yang sedang ngetrend pada masanya.
Bahkan, ia sudah mengenal ekspansi bisnis. Bersama teman-temannya, Erick memutar modalnya lewat berdagang siomay di depan SD Tebet Timur, Jakarta Selatan.
Soal pendidikan, tak perlu diragukan lagi. Teddy Thohir sang Ayah menyekolahkan Erick sampai tingkat SMA di Indonesia. Lalu memilih Amerika Serikat sebagi tempat kuliah Erick. Hal tersebut dikarenakan keinginan Teddy Thohir, agar Erick seimbang dalam proses pendidikannya.
Sehingga, meski Erick lahir dari keturunan orang Gunung Sugih Lampung Tengah, namun pada tahun 1993 Erick lulus program Master untuk Bisnis Administrasi (Master of Business Administration) dari Universitas Nasional California, Amerika Serikat. Sebelumnya, ia juga memperoleh gelar sarjana (Bachelor of Arts) dari Glendale University.
Bisa dibilang, pria empat anak ini bisa disejajarkan dengan tokoh nasional lain yang berkiprah di dunia internasional. Suka tidak suka, nama Indonesia terangkat dari sepak terjang Erick.
Tepatnya saat ia mengakuisisi beberapa klub olahraga terkemuka. Seperti klub basket NBA Philadelphia 76ers, klub sepakbola DC United, dan klub sepak bola Italia, Inter Milan.