Muharamin Minta OPD Mendorong Pengembangan Calon Pengusaha Baru

Selasa 31-05-2022,11:51 WIB
Reporter : redaksi rb
Editor : redaksi rb

BENGKULU, rakyatbengkulu.com – Wirausahawan adalah salah satu cara memperkuat ketahanan ekonomi nasional. Anggota DPRD Provinsi Bengkulu, Ir. Muharamin meminta kepada Pemerintah Provinsi Bengkulu melalui Organisasi Perangkat Daerah (OPD) mendorong pengembangan calon pengusaha baru di Provinsi Bengkulu. Menurut Muharamin, Kementerian Perindustrian melalui Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) informasinya telah berupaya mencetak calon pengusaha baru dan mengembangkan kemampuannya hingga mapan. Muharamin berkeyakinan juga banyak wirausahawan baru dicetak bisa memperkuat ketahanan ekonomi melalui pertumbuhan berkualitas di Provinsi Bengkulu. “Perlu gagasan dan program agar dapat menstimulan mendorong pertumbuhan ekonomi,” kata Wakil Rakyat daerah pemilihan Mukomuko tersebut. Sebenarnya, kebijakan mencetak wirausahawan baru ini sesuai tema Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2023. Yakni Peningkatan Produktivitas untuk Transformasi Ekonomi yang Inklusif dan Berkelanjutan. RKP tersebut kemudian diturunkan menjadi tujuh prioritas nasional. Muharamin juga berkeyakinan, mencetak wirausahawan baru ini bisa mengurangi angka kemiskinan dan pengangguran di Provinsi Bengkulu. “Perlu disinergikan antara program pusat dan daerah. Targetnya bagaimana agar ekonomi kita tumbuh, bagus. Lalu kemiskinan dan pengangguran berkurang. Daya beli masyarakat juga baik,” tukas Muharamin. Sementara itu, Direktur Jenderal IKMA Kemenperin Reni Yanita menyatakan, untuk semakin meningkatkan rasio kewirausahaan menjadi 3,95 persen pada 2024, dibutuhkan sekitar 1,5 juta pebisnis baru. Untuk mewujudkan hal tersebut, Ditjen IKMA berkontribusi melalui dua program. ’’Yakni, program penumbuhan wirausahawan baru (WUB) dan program penguatan daya saing IKM/sentra IKM yang selaras dengan amanah pada Perpres Nomor 2 Tahun 2022,’’ ucapnya. Reni menjabarkan, program penumbuhan WUB akan memprioritaskan daerah tertinggal, terluar, dan terdepan (3T). Selain itu, diwujudkan melalui program santripreneur di pondok-pondok pesantren serta melalui sinergisitas antarkementerian/lembaga dengan pengembangan akselerasi start-up berbasis teknologi. ’’Akselerasi start-up ini bertujuan menghasilkan wirausahawan yang modern, sustainable, dan dapat menjadi role model bagi pelaku IKM lainnya untuk terus melakukan inovasi dalam pengembangan usahanya,’’ bebernya. Penguatan daya saing IKM/sentra IKM dilakukan dengan penguatan akuntabilitas untuk mengakses permodalan, penyiapan material center, restrukturisasi mesin/peralatan, dan fasilitasi permesinan. Serta, pembangunan dan revitalisasi sentra, penguatan UPT, peningkatan pemasaran melalui e-Smart IKM. Termasuk kemitraan dengan industri besar, BUMN, maupun pelaku sektor ekonomi lainnya. ’’E-Smart IKM juga bertujuan agar kita dapat mempunyai database industri kecil menengah. Melalui program itu, diharapkan akses pasar dan akses pendanaan ikut dapat meningkat,’’ tambah Reni. (ris/prw)

Tags :
Kategori :

Terkait