Warga Padang Kuas Keluhkan Gangguan Kesehatan dan Kerugian Ekonomi Akibat SUTT PLTU Teluk Sepang

Warga Padang Kuas Keluhkan Gangguan Kesehatan dan Kerugian Ekonomi Akibat SUTT PLTU Teluk Sepang--ist/rakyatbengkulu.com
RAKYATBENGKULU.COM - Warga Desa Padang Kuas Kecamatan Sukaraja Kabupaten Seluma Provinsi Bengkulu, terus mengeluhkan berbagai gangguan kesehatan yang mereka alami sejak dua tahun terakhir.
Gangguan ini diduga terkait keberadaan jaringan Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) milik PLTU Teluk Sepang yang dioperasikan oleh PT Tenaga Listrik Bengkulu (TLB).
Menurut Manager Kampanye Energi Kanopi Hijau Indonesia, Cimbyo Layas Ketaren sebanyak 18 warga melaporkan keluhan kesehatan seperti sakit kepala kronis, gangguan tidur, hingga nyeri sendi.
"Sejak dua tahun terakhir, warga yang tinggal di sekitar perlintasan jaringan transmisi SUTT PLTU Teluk Sepang menderita sakit kepala dan nyeri sendi," ungkap Cimbyo.
BACA JUGA:Dua Pemuda Asal Empat Lawang Dibekuk Usai Curi Motor di Parkiran Masjid Kepahiang
BACA JUGA:Gaji Naik! UMK Bengkulu 2025 Ditetapkan Rp2,93 Juta, Berlaku Januari
Femi Budiarti (39), salah seorang warga, mengungkapkan kebingungannya setelah memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan.
"Saya sudah memeriksakan diri ke klinik kesehatan dan ke bidan desa. Namun, baik bidan maupun dokter menyatakan saya bukan menderita asam urat atau penyakit lain. Saya sering menderita sakit sejak beroperasinya SUTT PLTU Teluk Sepang," ujarnya.
Kasus serupa juga dialami Suud (65) dan istrinya, Erni (63). Sejak tujuh bulan terakhir, Suud mengalami kesulitan tidur, sementara Erni sering mengalami nyeri sendi yang muncul tiba-tiba.
Hanya saja mereka belum memeriksakan diri ke Puskesmas karena keterbatasan biaya.
Dugaan adanya dampak medan elektromagnetik dari SUTT PLTU Teluk Sepang semakin kuat dengan adanya referensi dari berbagai penelitian ilmiah.
BACA JUGA:Dana Desa 2025 Aceh Singkil Provinsi Aceh: Simak Desa-Desa dengan Alokasi Tertinggi
BACA JUGA:Simeulue Provinsi Aceh Dapat Rp102,8 Miliar Dana Desa 2025: Simak Detailnya per Desa
Studi Hardell et al. (2008) menyatakan bahwa paparan medan elektromagnetik non-ionisasi dari sumber tegangan tinggi berpotensi meningkatkan risiko gangguan saraf, seperti sakit kepala kronis, gangguan tidur, dan nyeri otot.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: