JAKARTA, RAKYATBENGKULU.DISWAY.ID - Perekonomian Indonesia tahun 2022 diperkirakan tumbuh secara optimis. Hal ini dapat dilihat pada pertumbuhan ekonomi Indonesia di Q1-2022 yang dapat tumbuh sebesar 5,01% (yoy), lebih baik dibandingkan sejumlah negara lain seperti Tiongkok, Singapura, Korea Selatan, Jerman, dan Amerika Serikat.
Bahkan sejak akhir tahun lalu, perekonomian nasional telah kembali ke level sebelum pandemi dan Indonesia kembali masuk menjadi negara dengan kategori negara berpendapatan menengah ke atas. “Seiring kian terkendalinya pandemi Covid-19, arah kebijakan Program PEN akan lebih antisipatif, responsif, dan produktif. Anggaran Program PEN terus didorong untuk jobs-stimulating recovery dengan kegiatan yang lebih produktif,” ungkap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto secara virtual dalam acara Astagatra Webinar Series dengan tema “2022: The Year of Economic Rebound”, Kamis (7/07). Di tengah kondisi pandemi yang semakin membaik, berbagai risiko dan tantangan global juga terus meningkat dan memicu pelambatan pemulihan ekonomi global. BACA JUGA:Kinerja Airlangga Membuktikan Sosoknya Sebagai Capres yang Diinginkan Publik Tantangan tersebut terkait dengan The Perfect Storm atau 5C yakni Covid-19, Conflict, Climate Change, Commodity Price, serta Cost of Living. Berbagai lembaga internasional telah memproyeksikan pertumbuhan global terkoreksi cukup signifikan. Lembaga internasional seperti IMF dan World Bank memproyeksikan ekonomi global pada tahun 2022 tumbuh masing-masing 3,6% dan 2,9%, turun dari proyeksi sebelumnya di awal tahun. Dengan adanya berbagai risiko tersebut, Pemerintah siap memitigasi melalui berbagai kebijakan penanganan kesehatan, peningkatan daya beli masyarakat, dan menjaga momentum pemulihan ekonomi nasional melalui berbagai insentif. Beberapa insentif yang telah dikeluarkan yaitu seperti insentif fiskal PPN DTP Perumahan, PPnBM DTP Kendaraan Bermotor Roda 4, perluasan Program BT-PKLWN, dan Subsidi Bunga KUR. BACA JUGA:LSI Denny JA Sebut Airlangga Jadi Tokoh Utama, KIB Ungguli Poros Lain di Komunitas Digital Dalam kesempatan tersebut, Menko Airlangga mengungkapkan bahwa perang antara Rusia dengan Ukraina juga berdampak pada perekonomian Indonesia, sekurang-kurangnya pada sektor pangan dan energi. Untuk itu, Pemerintah saat ini masih mengabsorpsi dampak kenaikan harga komoditas global melalui kebijakan fiskal antara lain dengan meningkatkan jumlah subsidi untuk menjaga daya beli masyarakat. Kenaikan harga komoditas dalam neraca perdagangan dan ekspor diharapkan dapat menjadi soft absorber dengan tetap menjaga kesehatan APBN. “Dalam jangka pendek, kebijakan perlindungan sosial perlu dipertebal untuk menjaga daya beli masyarakat miskin dan menengah ke bawah yang menjadi kelompok paling rentan dari dampak kenaikan harga,” ujar Menko Airlangga. Beberapa kebijakan perlindungan sosial yang sudah terlaksana yaitu bansos minyak goreng, bantuan tunai untuk PKL, warung, dan nelayan (BT-PKLWN) dan program pemberdayaan seperti program padat karya, pembiayaan usaha mikro, dan peningkatan kapasitas SDM serta UMKM. BACA JUGA:DSI Tempatkan Airlangga Sebagai Tokoh Paling Berintegritas, Elektabilitas Teratas Peningkatan kapasitas SDM dan UMKM turut dilakukan dalam rangka mengembangkan ekosistem ekonomi digital dan mendorong produktivitas masyarakat Berbagai strategi untuk mengembangkan ekosistem ekonomi digital yang telah diterapkan antara lain melalui Gerakan Nasional Literasi Digital, Digital Talent Scholarship, dan Digital Leadership Academy, sehingga mendukung pengembangan digital talent dan digitalisasi UMKM. Lebih lanjut, Pemerintah juga terus mendorong program hilirisasi sebagai upaya pengembangan industri manufaktur, dengan menciptakan struktur industri yang kuat dan bernilai tambah tinggi. Di samping itu, hilirisasi juga terus didorong agar industri dapat meningkatkan nilai tambah komoditas Indonesia yang berdaya saing global dan berwawasan lingkungan. “Pemulihan ekonomi di Indonesia merupakan harapan dari seluruh masyarakat. Kerja sama seluruh masyarakat terutama di bidang ekonomi, sosial, dan kesehatan akan menjadi pendorong utama dalam mewujudkan hal tersebut,” tutup Menko Airlangga. (dlt/fsr/adv/pkt)Momentum Pemulihan Ekonomi Nasional Harus Terus Terjaga, Hadapi Tantangan Global
Jumat 08-07-2022,10:29 WIB
Editor : Heri Aprizal
Tags : #tantangan global
#pemulihan ekonomi
#menko bidang perekonomian
#menko airlangga
#airlangga hartarto
Kategori :
Terkait
Jumat 05-08-2022,09:18 WIB
Optimis Pertumbuhan Ekonomi Nasional di Atas Inflasi, Ini Upaya yang Dilakukan Pemerintah
Rabu 03-08-2022,16:17 WIB
Strategi Pemerintah Mendukung Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan
Selasa 02-08-2022,17:38 WIB
Dorong Peningkatan Produksi Jagung Nasional Melalui Intensifikasi dan Ekstensifikasi
Selasa 02-08-2022,11:03 WIB
Aktivitas Ekonomi Domestik Tunjukkan Tren Pemulihan Terakselerasi, Sektor Riil Semakin Bergeliat
Sabtu 30-07-2022,13:51 WIB
Ucapkan Selamat Tahun Baru Islam, Airlangga: Optimisme Baru Umat Bangkit Setelah Pandemi
Terpopuler
Jumat 10-01-2025,16:27 WIB
5 Fakta Menarik Tentang Kucing yang Pasti Belum Kamu Tahu!
Jumat 10-01-2025,13:58 WIB
Polres Bengkulu Selatan Siap Terima Aduan Masyarakat, Maksimalkan Kinerja 2025
Jumat 10-01-2025,16:50 WIB
Program Makan Bergizi Bakal Sasar 48.000 Pelajar di Rejang Lebong
Jumat 10-01-2025,13:41 WIB
Hindari Kebiasaan Ini di Pagi Hari untuk Menciptakan Mood Positif Bersama Anak
Jumat 10-01-2025,16:32 WIB
Perumahan Nelayan di Bengkulu Selatan Dijual Rp 20 Juta per Unit, Jadi Sorotan Publik
Terkini
Sabtu 11-01-2025,12:17 WIB
Tips Feng Shui untuk Tidur Nyenyak, Posisi Tempat Tidur yang Membawa Energi Positif?
Sabtu 11-01-2025,12:11 WIB
7 Cara Mudah Menghemat Data dan Baterai iPhone di 2025 yang Wajib Kamu Tahu!
Sabtu 11-01-2025,11:16 WIB
Tiga Residivis Ditangkap di Bengkulu, Polisi Amankan Ganja dan Sabu
Sabtu 11-01-2025,11:07 WIB
Mana yang Lebih Baik, Air Dingin atau Hangat untuk Mandikan Kucing? Simak Penjelasannya
Sabtu 11-01-2025,10:54 WIB