JAKARTA, RAKYATBENGKULU.DISWAY.ID– PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk terus berperan aktif dalam mendukung dan meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), salah satunya diimplementasikan dalam rangka Hari Anak Nasional yang jatuh pada 23 Juli 2022.
Melalui kegiatan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility/CSR), BRI melaksanakan program BRI Peduli.
Berbagai rangkaian acara pun diselenggarakan sebagai penghormatan, perlindungan, sekaligus pemenuhan hak anak sebagai generasi penerus bangsa.
Dalam rangkaian kegiatan tersebut, BRI mengadakan Kelas Inspirasi dan Literasi, serta dukungan dan bantuan yang diberikan kepada anak berprestasi di bidang sosial dan lingkungan.
Seperti diketahui, kegiatan sebelumnya yang telah dilakukan yakni mengajar di Sekolah Garpu. Sekolah ini berada di Kawasan Tempat Pemakaman Umum (TPU) Pondok Kelapa.
Pada kegiatan itu, BRI Peduli memberikan literasi tentang keuangan dan inspirasi agar anak-anak terus semangat belajar.
Selain itu, perseroan juga menyalurkan bantuan untuk kebutuhan sarana dan prasarana pendukung pembelajaran.
Corporate Secretary BRI, Aestika Oryza Gunarto mengungkapkan bahwa BRI Peduli juga menyelenggarakan kegiatan di TK Inspirasi, yang merupakan sekolah nonformal di kawasan terpencil yang berada di wilayah Jabodetabek.
“Pengenalan literasi dan inspirasi pembelajaran diberikan oleh BRI untuk membangkitkan semangat anak-anak dalam meraih cita-citanya,” ujarnya.
Aestika berharap, kegiatan ini bisa terus mendorong generasi muda untuk terus semangat menuntut ilmu sehingga menciptakan SDM yang andal dan berdaya saing.
Tak hanya itu, rangkaian memperingati Hari Anak Nasional yang dilakukan oleh BRI Peduli juga menggandeng aktivis lingkungan cilik bernama Aeshnina Azzahra Aqilani.
Kolaborasi dilakukan dengan membuat Rumah Literasi Sungai, yakni mengadakan Taman Tanpa Plastik serta buku literasi tentang bahaya plastik.
Tak hanya bantuan finansial, bersama Aeshnina, BRI Peduli juga memberikan sosialisasi dan edukasi bahaya sampah plastik kepada para pelajar dan masyarakat umum.
Sementara aktivis cilik lingkungan selanjutnya adalah Kezia Tulalessy.