BENGKULU, RAKYATBENGKULU.COM - Kamu pernah melihat burung gereja? Apakah ia hidup dan khusus membuat sarangnya di gereja?
Burung gereja sebenarnya bukanlah burung asli dari Indonesia, melainkan asal-usulnya berasal dari daratan benua Asia yang luas. Adapun nama latin dari burung ini adalah Passer Montanus.
Dilansir dari berbagai sumber, burung ini disebut juga dengan burung pingai, dalam bahasa Inggris dikenal dengan sebutan Old World Sparrow.
Walaupun jenis burung ini jumlahnya banyak di Indonesia, tapi dominan berasal dari Asia serta merupakan jenis burung terbanyak di dunia dan tersebar sampai ke benua Amerika bahkan sampai ke Eropa.
BACA JUGA:Kenali ciri-ciri Burung Murai Batu Bermental Juara, Jangan Salah Pilih
Pada zaman dulu, jenis burung ini banyak mendiami atap-atap gereja yang tinggi, hal ini dikarenakan pada masa kolonial Belanda di Indonesia, bangunan yang memang ketinggiannya cukup tinggi yaitu atap gereja.
Atap gereja merupakan tempat yang aman bagi burung ini untuk membuat sarangnya.
Untuk ukuran atap gereja pada masa itu merupakan bangunan yang cukup tinggi, hal ini dikarenakan jenis burung ini tidak bisa terbang tinggi sekali.
Burung gereja ini merupakan kelompok burung yang sangat beragam, dimana habitat mereka hampir di semua kawasan terbuka. Hal ini dikarenakan tidak ditemukannya jenis burung ini di hutan lebat.
BACA JUGA:Dikenal sebagai Burung Kicau Paling Populer di Indonesia, Kenali Beragam Jenis Burung Murai Batu
Ada beberapa jenis spesies dari burung ini sudah beradaptasi dengan manusia bahkan bergantung, baik itu untuk makanan maupun tempat berlindung. Umumnya burung ini menempati daerah perkotaan dan pinggiran kota.
Ada beberapa spesies yang hidup di habitat yang terbuka, namun demikian umumnya mereka menghuni tempat perlindungan buatan.
Burung-burung kecil ini, akan menempati bangunan apapun untuk membuat sarang mereka baik itu digedung pusat perbelanjaan maupun lumbung.