BENGKULU, RAKYATBENGKULU.Com – Bonsai adalah teknik mengecil atau mengkerdilkan tanaman dengan tujuan meminiatur dari betuk aslinya.
Istilah ini juga dipakai sebagai seni tradisonal masyarakat Jepang dalam memelihara tanahan atau pohon dalam pot dangkal serta mengapresiasi bentuk dahan, daun, batang dan akar.
BACA JUGA:7 Makanan Ini dapat Meningkatkan Kesuburan, Pengantin Baru Wajib Coba
Seni bonsai ini mencakup berbagai teknik pemotongan, pemangkasan tanaman, pengawetan guna membentuk cabang dan dahan.
Caranya dengan melilitkan serta membengkokkan dahan menggunakan kawat dan membuat akar menyebar di atas batu, agar terlihat cantik.
BACA JUGA:Merawat Bunga Bougenville Tidak Sulit, Suka Tanah Berpasir, Rutin Dipangkas
Pembuatan bonsai memerlukan waktu yang lama dan melibatkan beberapa pekerjaan. Seperti pemberian pupuk, pemangkasan, pembentukan tanaman, penyiraman dan penggantian pot dan tanah.
Sejarah bonsai sendiri berasl dari seni miniaturisasi tanaman yang disebut Peijing dari Dinasti Tang. Di kalangan bangsawan Jepang, peijing dikenal sejak zaman Heiaen pada tahun 794 sampai dengan 1185 masehi.
Peijing dilafalkan orang Jepang sebagi bonkei yang merupakan miniature pemandangan alam.
Perlu kalian ketahui ada beberapa spesies tanaman atau pohon yang dikelompokankan dalam jenis bonsai seperti tanaman dari spesies pinus yaitu tanaman tusam, cemara cina, cemara duri serta tanaman sugi.
BACA JUGA:Bakal Jadi Idola Baru, Mobil Listrik Wuling Cloud EV Siap Mengaspal di Indonesia
Selain itu, bonsai pohon buah yang bisa dinikmati buahnya adalah apel mini, lemon, kesemek, delima serta buah murbei.
Adapun jenis bonsai berbunga yang bisa jadi hiasan rumah yaitu bonsai kelapa, bougenville, jeruk kinkit, sianto dan cemara udang.