China Bengkulu tidak Makmur dan Banyak yang Miskin tapi Itu Dulu !

Senin 06-11-2023,11:24 WIB
Reporter : Admin
Editor : Admin

BENGKULU, RAKYATBENGKULU.COMWarga China di Bengkulu tidak makmur seperti kebanyakan saat ini. Jumlahnya berkisar antara 600 hingga 700 orang kebanyakan hidup dalam kemiskinan.

BACA JUGA:Benteng Terbesar di Bengkulu Ini Ternyata Jadi Rebutan 3 Negara Penjajah

Perkampungan orang China terpisah dengan kompleks pemukiman orang Eropa. Lokasinya berada di sebelah barat laut Benteng Marlborough. Rumah-rumah warga China tak ada yang bagus, jika tak mau dibilang jelek dan reot.

BACA JUGA:5 Benda Pembawa Sial, Sebaiknya Jangan Simpan di Dalam Rumah !

Demikian dilaporkan seorang mantan hakim di Pengadilan Surakarta dan Yogyakarta, Letkol Nauhijs melalui suratnya tentang Bengkulu dalam ‘’ Brieven over Bencoolen, Padang, het Rijk Menangkabau, Rhiouw, Sincapoera en Poelopinang’ yang diterbitkan pada tahun 1826.

BACA JUGA:Menghardik, Memarahi, dan Menyakiti Anak Yatim, Balasannya Bukan hanya Api Neraka

Menurut pandangan Nahuijs, ‘’Zij worden afgeschilderd als landloopers en slecht volk, en de menigvuldige crimineele zaken, in welke zij veelal betrokken zijn…’’

BACA JUGA:Nostalgia Musik : Ini Daftar Lagu Hits Tahun 2000an, Adakah Lagu Kesukaan Anda?

Mereka sering dianggap sebagai ‘tidak baik’ karena diantaranya sering kali terlibat dalam perbuatan kriminal. Sebagian besar bekerja sebagai buruh perkebunan dan sebagian lagi berniaga kecil-kecilan di pasar. Ada juga yang berbisnis ‘Candu’ untuk pekerja tambang emas dan masyarakat umum lainnya.

BACA JUGA:5 Mitos yang Konon Bikin Seseorang Susah Dapat Jodoh, Jomblo Hati-hati !

Orang China yang disebut Nahuijs dengan sebutan ‘Chinezen’ kebanyakan bekerja di perkebunan milik pemerintah. Diantaranya, di perkebunan kopi, lada, dan cengkih milik pemerintah di Pematang Balam. Ada juga yang bekerja di berbagai pertambangan emas dan perak di Rajang Lebong dan Simau Ketahun.

BACA JUGA: Aplikasi e-AWU, Tempat Warga Laporkan Pejabat dan PNS Nakal di Bengkulu Selatan

Ada juga yang memiliki dan merawat sendiri kebun-kebunnya. Pemerintah Inggris mengizin dan menyukainya. Mereka juga dibebaskan pajak-pajak. Karena, perkebunan itu atas biaya mereka sendiri dan hasilnya bisa dijual kepada Inggris. 

 BACA JUGA:Tanpa Operasi Plastik! Miliki Rahang Tegas dengan Gerakan Mewing

Harga pala waktu itu sebetulnya mencapai 240 Dolar Spanyol (mata uang yang berlaku kala itu) dan cengkih mencapai harga tiga ratus Dolar Spanyol per pikul. 1 Pikul setara denga 62,5 kilogram. Namun, pemerintah hanya membayar separuhnya saja dengan alasan separuh lagi adalah hak pemerintah. 

Kategori :