BACA JUGA:Mengulik Motor Retro Presiden Jokowi: Beberapa Hal Ini Perlu Jadi Perhatian
Rumah orang-orang Eropa di Bengkulu, umumnya terdiri dari dua lantai. Bagian bawah dibangun dari batu sedangkan di lantai kedua, dari kayu. Hal tersebut merupakan langkah antisipasi keamanan, mengingat seringnya terjadi gempa bumi dahsyat.
BACA JUGA:Jarang Diketahui, Ini 4 Manfaat Daun Sirsak untuk Kesehatan Tubuh, Obati Berbagai Penyakit
Beberapa rumah memiliki atap dari ‘sirap’ yang terbuat dari bambu yang banyak tumbuh di sekitaran arah barat laut. Antara rumah satu dengan lainnya memiliki jarak alias tidak berdekatan, namun semuanya dikelilingi tembok putih setinggi enam kaki.
BACA JUGA:Shio Ini Diramalkan Bakal Makmur Pada 2024, Kamu Salah Satunya?
Kompleks perumahan yang sangat menyenangkan. Ada taman umum di tengah-tengah dan sejumlah taman kecil. Jika, memandang keluar dari lantai atas, terbentang hamparan laut yang luas dan juga pasti akan terlihat Pulau Tikus.
BACA JUGA:Cara Menghilangkan Bau pada Kamar Mandi yang Tidak Sedap: 7 Tips Ampuh
Lokasi tersebut sangat dekat dengan laut tapi nyaman. Tak jauh dari situ, ada sebuah bangunan monumen untuk mengenang Thomas Parr yang tewas terbunuh oleh orang-orang lokal setempat. Istri Parr dan sekretarisnya Murray, terluka parah dalam insiden itu.
BACA JUGA:Tips Agar Tanaman Jambu Air di Pekarangan Rumah Berbuah Lebat, Cukup dengan 2 Langkah Ini
Tidak jauh dari situ ada sebuah gereja yang sangat rapi. Tiap jam 11.00 pagi diadakan misa. Ada lagi misa di sore hari, pukul 16.00 dalam bahasa Melayu oleh pendeta yang sama. Gereja memiliki organ yang sangat bagus.
BACA JUGA:Mitos-mitos Keberadaan Pohon Pisang di Depan Rumah, Salah Satunya Konon Jadi Sarang Hantu
Lewat jam 19.00, dipastikan tidak ada lagi orang-orang Eropa yang keluar rumah. Hanya ada warga setempat, satu dua orang yang terlihat berjalan kaki. Ketika itu, hanya ada satu kereta yang ditarik seekor kuda. Itu milik Letnan Gubernur.
BACA JUGA:Motor Retro Presiden Jokowi: Ini Dia Harga dan Kelebihannya
Kembali ke surat Nahuijs, ‘’…di pagi hari, antara jam setengah enam sampai jam tujuh dan sore hari antara jam lima sampai setengah tujuh, banyak orang-orang Eropa beraktivitas di sekitar Benteng Marlborough. Pria, wanita dan juga anak-anak. Berjalan, bermain, atau menunggang kuda.
BACA JUGA:Agar Kampas Rem Motor Tetap Awet, Begini Tips Cara Mudah Merawatnya
Satu hal lagi, ada jalan yang sangat baik sepanjang 12 mil dari Fort Marlborough ke Pamattambalam (Pematang Balam). Itu adalah kebun kopi, lada, dan cengkih milik pemerintah. Di situ, Letnan Gubernur Raffles memiliki sebuah villa yang sangat bagus. Beliau sering menempati villa itu bersama keluarganya. **