Rela Korbankan Harta Demi Agama, Taat Pada Ibunda dan Buktikan Cintanya Pada Rasulullah, SAW (Bagian 1)

Selasa 07-11-2023,20:07 WIB
Reporter : Oki Ibriansyah
Editor : Ana Mariyohana

BENGKULU, RAKYATBENGKULU.Com - Penyebaran agama Islam ke 2/3 dunia tidak dilakukan sendiri oleh Rasulullah, SAW.

Melainkan dibantu para sahabat dan shahabiyah, sebagai ujung tombak menyampaikan atau dakwa tentang agama. Baik melalui shuroh, siroh dan sariroh.

BACA JUGA:Langgar Aturan, 500 Baliho Bermuatan Kampanye di Kabupaten Kepahiang Ditertibkan

Shuro berarti bentuk fisik atau penampilan Rasulullah, para sahabat dan shahabiyah. Kemudian Siroh berarti bagaimana cara hidup sehari-hari dan perjuangan para sahabat dan shahabiyah dalam mendapingi Rasulullah, SAW menyebarkan agama. Terakhir sariroh atau spritual para sahabat dan sahabiyah. 

Banyak pelajaran yang dapat diambil dari kisah para sahabat Nabi Muhammad SAW yang dijamin Allah masuk surga, sahabat tersebut telah mengalami berbagai ujian keimanan dan jihad di jalan Allah SWT.

BACA JUGA:Cahaya Surga dari Gua Jomblang, Bisa Dinikmati Pukul 10.00 - 12.00 Siang Saat Cahaya Menyinari Flowstone

Kisah para yang menginspirasi ini tidak hanya dari Abu Bakar, Umar Bin Khattab, Usman Bin Affan dan Ali bin Abi Thalib saja. Namun banyak dari tokoh lainnya yang inspiratif. 

Terdapat banyak sekali kisah sahabat nabi yang menyajikan nilai-nilai kehidupan yang mulia dan nantinya akan kekal di akhirat. Berikut beberapa kisahnya sebagai berikut.

BACA JUGA:Pilih Rumah Dekat Fasum dan Gerbang Perumahan, Keamanan Lebih Terjamin, Biasanya Dekat Pertokoan

 

Abdurrahman bin Auf

Abdurrahman bin Auf merupakan salah satu sahabat Nabi yang kaya raya. Abdurrahman bin Auf tidak pernah segan mengeluarkan seluruh hartanya untuk dakwah. 

Ketika Rasulullah SAW mengatakan bahwa Abdurrahman bin Auf adalah salah satu sahabatnya yang akan masuk surga, ia tidak merasa sombong.

BACA JUGA:Pulau Terunik Dunia ke-10, Pulau Lumba-Lumba Dibentuk dari Terumbu Karang Berwarna Putih

Abdurrahman bin Auf sungguh khawatir karena merasa tidak berharga, karena dirinya bukan siapa-siapa. 

Kategori :