BENGKULU, RAKYATBENGKULU.Com - Masyarakat Seluma telah menjadikan kue cucur ringgit sebagai makanan khas tradisional warisan kuliner sejak turun temurun pada Suku Serawai.
Jajanan ini terbuat dari adonan tepung beras yang dicampur gula merah, gula pasir dan sedikit garam.
BACA JUGA:Perlu Tahu! Cara Cek KTP Apakah Terdaftar Pinjaman Online (Pinjol) atau Tidak, Simak Langkahnya
Sepanjang jalan Desa Air Teras, Kecamatan Talo, Kabupaten Seluma pedagang menjajakan camilan tradisional cucur ringgit bersamaan dengan goreng pisang, tahu dan bakwan.
Kemasannya juga khas, semua jajanan ditata dalam nampan dan ditutup dengan plastik berbentuk kerucut.
BACA JUGA:8 Tips Merawat Motor Matic Agar Performa Optimal dan Efisiensi Bahan Bakar
Biasanya pecinta kuliner manis yang lewat, akan singgah untuk mencicipi jajanan manis yang sudah mulai langka tersebut.
Sambil beristirahat sejenak dari perjalanan panjang lintas kabupaten. Toh pedagang menyiapkan tempat untuk istirahat.
BACA JUGA:Pagu Dana Desa (DD) Tahun 2024 untuk Provinsi Jambi : Kerinci dan Merangin Terbesar
Selain gorengan juga ada jagung rebus dan kacang rebus yang bisa menjadi pilihan bagi mereka yang tidak suka makanan berminyak.
Bagi mereka yang lapar, diantara lapak penjual camilan juga ada warung-warung yang menjual makanan berat seperti nasi beserta lauk pauk lengkap, soto dan mie instant.
BACA JUGA:Manfaat Luar Biasa Kayu Manis: Obat Penyakit Jantung Mudah Hanya dengan Rempah Dapur
Sebagian besar masyarakat Bengkulu, menjadikan cucur ringgit sebagai camilan sore, yang disajikan bersama teh hangat atau kopi.
Lantaran rasa cucur ringgit mayoritas manis, banyak yang memilih teh atau kopi tanpa gula. Supaya bisa menikmati rasa khas cucur yang kini hanya bisa dinikmati di lokasi-lokasi tertentu.
BACA JUGA:Wow! Belum Banyak yang Tahu : Ini Pentingnya SEO Spesialist dalam Dunia Digital