BENGKULU, RAKYATBENGKULU.COM - Pernikahan di Indonesia tidak hanya mencerminkan ikatan asmara antara dua individu, tetapi juga menggambarkan keberagaman budaya di negeri ini.
Salah satu aspek yang mendalam dalam pernikahan adalah mahar, suatu bentuk tradisi yang telah diterapkan dalam berbagai suku di Indonesia.
Secara tradisional, mahar memiliki makna simbolis sebagai wujud komitmen serius dari pihak laki-laki untuk memberikan keamanan finansial pada pasangannya.
Ini mencerminkan tanggung jawab ekonomi yang diemban oleh suami dalam membina keluarga.
BACA JUGA:Siapkan Mental, Finansial dan Jadwal Pernikahan, Persiapan Pra Nikah
Mahar yang tinggi seringkali menjadi sorotan dalam perbincangan seputar pernikahan di Indonesia. Ada beberapa faktor yang menjelaskan mengapa mahar bisa mencapai nominal yang sangat tinggi.
Pertama, unsur tradisi dan adat yang melekat pada setiap suku memberikan nilai khusus pada barang atau uang yang dijadikan mahar.
Kemudian, tren ekonomi dan inflasi juga berperan dalam menaikkan nilai mahar dari waktu ke waktu.
Pasangan yang menikah mungkin merasa perlu untuk menunjukkan status sosial mereka melalui mahar yang mewah, menambah tekanan pada pihak laki-laki untuk menyediakan mahar yang sesuai.
BACA JUGA:Nikahan Mantan Bisa Tampil Elegan: 5 Ide Outfit Kondangan Simple Ala Old Money yang Mudah Ditiru
Pesta Pernikahan merupakan sesuatu hal yang dianggap sakral oleh masyarakat Indonesia. Beragam adat dan budaya pernikahan Indonesia, tetunya setiap daerah memiliki adat penikahan masing-masing.
Beberapa daerah bahakan memiliki biaya yang terbilang fantastis untuk suatu mahar penikahan. Ada yang memiliki nominal puluhan hingga ratusan juga.
Pernikahan tentunya tidak hanya melibatkan sepasang kekasih yang nantinya akan menjadi suami dan istri, pernikahan pada budaya Indonesia juga melibatkan keluarga dan sanak saudara, tak hanya itu adat dan budaya juga dilibatkan dalam acara yang sakral tersebut.
BACA JUGA:Jangan Menikahi Laki-Laki Miskin Agama, Tidak Punya Adab, Juga Temperamen