Orang Gila Didominasi Laki-Laki, Mereka Melihat Depresi dan Stres Sebagai Kekalahan

Sabtu 16-12-2023,19:41 WIB
Reporter : Panca Destriansyah
Editor : Ana Mariyohana

BENGKULU, RAKYATBENGKULU.Com – Sebelum membahas kenapa rumah sakit jiwa didominasi oleh laki-laki, pernahkah kalian mencoba pergi ke rumah sakit jiwa? 

Jika belum, maka cobalah pergi mungkin kalian akan menemukan fakta unik bahwa jumlah pasien laki-laki sebenarnya lebih banyak dibandingkan jumlah pasien perempuan.

BACA JUGA:Suku Lembak Delapan Bengkulu: Keragaman Budaya Indonesia

World Health Organization (WHO) pernah mengungkapkan bahwa perempuan lebih rentan terhadap gejala stres yang berujung pada depresi dibandingkan laki-laki. 

Masalahnya ada pada perbedaan biologis antara laki-laki dan perempuan, seperti hormon. Selain itu, perbedaan kondisi sosial juga memegang peranan penting.

BACA JUGA:Derta Rohidin Apresiasi Bakat Siswa-Siswi SLB se-Provinsi Bengkulu

Dikutip dari Medical Daily, perempuan memiliki lebih banyak hormon estrogen yang dapat mengidikasi diri dari gangguan kejiwaan.

Karenanya, meskipun perempuan rentan terhadap gejala stres, mereka biasanya dapat bertahan lebih baik dan lebih kuat dibandingkan laki-laki.

BACA JUGA:7 Keajaiban Kesehatan dari Buah Bit yang Perlu Anda Ketahui

Selain itu, karena perempuan terbiasa dengan stres dan depresi. Sehingga mereka lebih pandai dalam mengendalikan perasaan.

Dibandingkan dengan laki-laki yang sifatnya cenderung pendiam, perempuan selalu punya cara untuk mengurangi stres melalui komunikasi.

BACA JUGA:Cegah Segala Bentuk Tindak Pidana Korupsi, Pemprov Bengkulu Apresiasi Pemeriksaan Rutin BPK

Karena ada sebuah stigma yang tersebar di masyarakat bahwa laki-laki tidak boleh bercerita, laki-laki harus kuat dan tidak boleh menangis.

Akibat stigma inilah yang membuat laki-laki tidak mau bercerita ke siapa-siapa lantaran takut dibilang lebay, lemah dan lain sebaginya.

BACA JUGA:4 Tips Agar Mesin Sepeda Motor Matic Tetap Halus dan Optimal

Kategori :