Pada tahun 1883, Gunung Krakatau kembali meletus dengan sangat dahsyatnya. Sehingga menimbulkan gelombang tsunami yang sangat besar dan telah menewaskan puluhan ribu orang di Pulau Jawa dan Sumatera.
Pasca meletusnya Gunung krakatau, lahirlah dari letusan tersebut sebuah gunung yang lebih kecil yang diberi nama Gunung Anak Krakatau.
Secara teori, pada dasarnya gunung api justru akan semakin pendek, akibat dari meletus. Nyatanya dengan adanya Gunung Anak Krakatau yang muncul setelah ratusan tahun tersebut, ternyata semakin bertambah tinggi tiap tahunnya.
BACA JUGA:Bikin Kulit Wajah Lembut, Ini 6 Manfaat Tanaman Kembang Sepatu untuk Kesehatan dan Kecantikan
Hasil dari penelitian telah mengungkapkan Anak Krakatau bertambah tinggi 4-6 meter setiap tahunnya. Dari awal mulanya tidak terlihat atau hanya terlihat pada permukaan air, hingga muncul tunas dan semakin tinggi hingga menjadi bentuk sebuah pulau.
Ini mengisahkan sejarah Gunung Anak Krakatau yang semakin bertumbuh tinggi, akhir tahun 2018 sebuah tragedi Anak Krakatau meletus dahsyat terulang kembali.
BACA JUGA:Fenomena Cuaca Panas Kembali Muncul, Begini Penjelasan BMKG
Akhirnya dapat menyebabkan gelombang tsunami kembali, setelah letusan tersebut Gunung Anak Krakatau kembali habis dan bertambah pendek.
Tetapi pertumbuhannya masih berlangsung, hingga sekarang Krakatau kembali membangun tubuhnya kembali dari awal.
BACA JUGA:Tetangga Jadi Sasaran! Spesialis Pencuri Rumah Kosong Diringkus
2. Gunung Anak Ranakah
Gunung ini disebut juga dengan Gunung Namparnos yang merupakan gunung api aktif serta dengan elevasi 2247 mdpl. Gunung tersebut terbentuk akibat dari aktivitas vulkanik dari gunung induk bernama Gunung Ranakah.
Dari dalam gunung induk yang bernama Gunung Ranakah, gunung anak lahir pada tahun 1988. Dimana gunung tersebut berbeda dengan Gunung Anak Krakatau.
BACA JUGA:BSI Gadai Emas dapat Hadiah Langsung, Besaran, Cara dan Ketentuannya di Sini !