Jujur merupakan hal yang penting dalam Islam ataupun di dunia kerja, hal ini sudah dijelaskan dalam hadits yang berbunyi “ Tidak ada perangai yang paling tidak disukai oleh Rasulullah SAW seperti dusta” ( HR. Ahmad bin Hambal ). Kejujuran adalah asas adab yang paling tinggi.
2. Bekerja dengan Ikhlas karena Allah swt
Apapun yang kita kerjakan, jika kita lakukan dengan ikhlas karena Allah, maka pekerjaan tersebut akan menjadi berkah tersendiri dalam kehidupan pribadi kita.
Adab pertama yang harus dimiliki oleh seorang Muslim dalam bekerja adalah niat yang suci. Niat merupakan dasar dari setiap amal perbuatan dalam Islam.
BACA JUGA:Ini Asal Usul Kopi ! Minuman Orang Islam Kedai Kopi Pertama di Dunia Ada di Mekah
Dengan memiliki niat yang ikhlas, seorang Muslim dapat menjadikan setiap tindakan kerjanya sebagai bentuk ibadah kepada Allah.
Seperti sabda Rasullulah saw yang berbunyi “Sesungguhnya amal kerja itu tergantung pada niatnya, dan sesungguhnya orang itu tergantung dari apa yang diniatkannya itu” (HR. Bukhari dan Muslim).
3. Menjaga etika sebagai seorang Muslim
Saat bekerja kita sebagai seorang musli juga harus memperhatikan etika, bukan hanya di tempat bekerja, tetapi pada saat bersosial pun, kita harus tetap beretika.
Karena ketika kita menunjukan sikap yang baik, maka profesional kita dalam bekerja tentu sangat membantu kita dalam dunia bekerja.
BACA JUGA:Umat Islam Dilarang Mengucapkan Selamat Natal? Ini Penjelasan Hukumnya
Sebagai seorang muslim kita harus memperhatikan cara kita berbicara, menegur, berpakaian, bergaul, makan, minum, rapat, berprilaku terhadap customer, dan yang lainnya. Bahkan etika merupakan ciri kesempurnaan iman seorang mukmin.
4. Keadilan
Keadilan dalam dunia bekerja juga sangat penting, kita tidak boleh melakukan diskriminasi, kita juga harus memperlakukan seseorang sesuai dengan tempatnya bukan melihat latar belakang seseorang tersebut.
Seperti hadits yang telah dijelaskan yaitu “ Apabila Allah menghendaki kebajikan bagi suatu kaum (umat), maka urusan mereka dipercayakan kepada orang-orang arif dan harta kekayaan mereka diserahkan kepada orang-orang dermawan “ (HR. Abu Daud)
BACA JUGA:Kerajaan Giri Kedaton: Jejak Kejayaan Islam pada Masa Wali Songo