BENGKULU, RAKYATBENGKULU.COM - Petasan, yang akrab terdengar di telinga semua masyarakat Indonesia, khususnya pada perayaan Tahun Baru, bulan Ramadan, dan Malam Lebaran, ternyata memiliki asal mula yang menarik.
Mungkin belum banyak yang tahu bahwa petasan, yang kini sering menjadi bagian dari momen penting di Indonesia, pertama kali ditemukan oleh Suku Tiongkok pada abad ke-9.
Pada awalnya, petasan digunakan oleh Suku Tiongkok sebagai alat peringatan dan pertanda keberhasilan dalam berbagai acara, seperti pernikahan, upacara kematian, dan perayaan keagamaan.
Ketika bangsa Tiongkok perantauan berdagang di Indonesia pada abad ke-15, mereka membawa tradisi petasan dari leluhur mereka. Inilah awal mula sejarah petasan dan kembang api di Nusantara.
BACA JUGA:Liburan Natal dan Tahun Baru, Wisatawan Ramai Mandi di Pantai Jakat Kota Bengkulu
Penggunaan petasan di Indonesia tidak hanya terbatas pada momen-momen spesifik, tetapi juga memiliki akar dalam ritual adat.
Zaman Kerajaan Majapahit menjadi tonggak penting, terutama ketika teknologi senjata bubuk mesiu diperkenalkan.
Petasan pun dianggap sebagai bagian dari ritual keagamaan dan upacara adat di masyarakat Jawa, digunakan dalam selamatan dan pengobatan tradisional.
Pada masa penjajahan Belanda, petasan mulai populer sebagai simbol perlawanan terhadap penjajah.
Pada awalnya, petasan digunakan oleh Suku Tiongkok sebagai alat peringatan dan pertanda keberhasilan dalam berbagai acara, seperti pernikahan, upacara kematian, dan perayaan keagamaan.--Foto: Freepik.com/Macrovector
BACA JUGA:Harga Jual Jagung Manis Turun Jelang Perayaan Tahun Baru 2024
Masyarakat menggunakan petasan sebagai cara untuk melawan kekuasaan Belanda dengan melemparkannya ke arah pasukan penjajah.
Setelah kemerdekaan Indonesia, penggunaan petasan terus berkembang. Petasan tidak hanya digunakan dalam konteks perlawanan, tetapi juga menjadi hiburan dan atraksi dalam berbagai acara seperti pernikahan, ulang tahun, serta perayaan Ramadan dan Lebaran.
Pentingnya peran petasan semakin terasa saat Ramadan dan Lebaran tiba. Selain sebagai hiburan, petasan menjadi simbol kegembiraan dan kemenangan atas bulan puasa serta ibadah selama Ramadan.
Saat Lebaran, petasan menjadi representasi kebahagiaan dan sukacita setelah menjalani puasa selama 30 hari.