BENGKULU, RAKYATBENGKULU.COM - Tahun Baru Masehi merupakan perhitungan tahun baru dalam kalender Masehi.
Masyarakat merayakan pergantian tahun dari tanggal 31 Desember ke tanggal 1 Januari di seluruh dunia dengan berbagai perayaan dan kegiatan.
Muncul pertanyaan mengenai asal usul perayaan Tahun Baru Masehi pada tanggal 1 Januari ini. Sejarah mencatat bahwa perayaan ini dimulai sekitar 4 ribu tahun yang lalu, atau sekitar 2 ribu tahun sebelum Masehi.
Tujuan dari perayaan Tahun Baru Masehi ini adalah untuk menghormati tradisi kedatangan tahun baru yang pertama kali dilakukan oleh bangsa Babilonia pada tahun 1696-1654 SM.
BACA JUGA:Doa Menyambut Tahun Baru 2024 Agar Dipermudahkan Rezeki
Tradisi ini terkait dengan penanggalan bulan pertama titik balik Matahari pada musim dingin yang diikuti oleh bangsa Babilonia. Pada saat itu, tahun baru dirayakan pertengahan bulan Maret, sesuai dengan pergantian musim.
Perhitungan tahun Masehi kemudian diadopsi oleh bangsa Romawi Kuno. Awalnya, Romulus, pendiri Roma, menyusun penanggalan Masehi dengan 10 bulan dan 304 hari.
Namun, pada abad ke-8 SM, Numa Pompilius menambahkan dua bulan ke kalender Romawi, yaitu Januarius dan Februarius, sebagai bulan-bulan awal dalam Tahun Baru Masehi.
Julius Caesar, kaisar Romawi Kuno, berusaha menyempurnakan penanggalan Masehi dengan berkonsultasi kepada ahli astronomi dan matematika.
Masyarakat merayakan pergantian tahun dari tanggal 31 Desember ke tanggal 1 Januari di seluruh dunia dengan berbagai perayaan dan kegiatan.--Foto: Freepik.com/Rawpixel.com
BACA JUGA:Ini Dia Negara Pertama dan Terakhir di Dunia yang Merayakan Pergantian Tahun Baru
Ia menamai bulan pertama kalender Romawi dari dewa Janus, dewa Romawi dengan dua wajah yang melihat ke depan dan ke belakang.
Konsep ini menggambarkan bulan Januari sebagai awal tahun yang juga menjadi akhir suatu tahun dan awal tahun baru.
Penetapan tanggal 1 Januari sebagai hari pertama dalam Tahun Baru Masehi dilakukan sebagai penghormatan kepada dewa Janus, yang dianggap sebagai dewa permulaan oleh bangsa Romawi.
BACA JUGA:Mengapa Setiap Tahun Baru Selalu Identik dengan Menyalakan Kembang Api?