Dimana siklon kemungkinan akan muncul juga pada awal bulan setiap tahunnya. Pulau Keeling Utara adalah serangkaian terumbu karang berbentuk melingkar atau setengah lingkaran yang hampir menyerupai sebuah cincin (atol).
Atol tersebut terdiri dari sebuah pulau berbentuk C , yaitu sebuah bulatan atol berhampiran dengan suatu pembukaan kecil ke dalam laguna yang mempunyai ukuran kurang lebih 50 meter dengan lebar di sebelah timur.
BACA JUGA:Dana Desa Tiap Desa 2024 di Sinjai, Sulawesi Selatan: 18 Desa 1 Miliar
Pulau tersebut berukuran 1.1 kilometer persegi pada kawasan tanah dan pulau tersebut tidak berpenghuni. Dimana Lagunanya mempunyai luas kurang lebih 0.5 km.
Pulau Keeling Selatan adalah serangkaian terumbu karang berbentuk melingkar atau setengah lingkaran yang hampir menyerupai sebuah cincin (atol).
BACA JUGA:6 Tips Memulai Hobi Ikan Mas Koki, Nomor 1 Paling Wajib Anda Lakukan
Terdiri daripada 26 pulau kecil adapun atol itu membentuk seolah-olah sebuah bulatan atol yang tidak lengkap dengan luas kawasan tanahnya kurang lebih 13.1 km.
Di kepulauan tersebut, hanya terdapat Pulau Selma dan Pulau Panjang. adapun Penduduk Melayu Cocos Keeling Islands masih menetap dan tinggal di pondok terutama di pantai lagun Pulau Atas dan di beberapa pulau kecil yang lainnya.
BACA JUGA:6 Inspirasi Mengubah Teras Rumah Jadi Ruang Tamu Nyaman dan Elegan
Selain itu, Kepulauan Cocos Keeling tidak mempunyai sungai. Hal tersebut menyebabkan sumber mata air tawar hanya bisa didapati dari air hujan dan air bawah tanah.
Kepulauan tersebut juga bertentangan dengan Pulau Cocos di Costa Rica apabila dilihat melalui globe.
BACA JUGA:Berapa Rincian Dana Desa 2024 Takalar, Sulawesi Selatan: di Sini Lengkapnya
Pulau Cocos Keeling ini sudah lama ditemukan, sekitar pada tahun 1609 oleh William Keeling yang merupakan kapten Inggirs saat sedang melakukan pelayaran.
Arti dari nama Cocos Islands diambil dari banyaknya pohon kelapa yang terdapat di pulau tersebut. Kata Keeling diambil dari nama penemu pulau tersebut yaitu “William Keeling”.
Pulau tersebut sangat berpotensi sebagai perkebunan kelapa yang sangat besar sehingga akan membutuhkan tenaga sumber daya manusia untuk dapat mengelolanya dengan baik.