Pasir yang digunakan penduduk Desa Legung yang dipakai untuk alas tidur bukanlah jenis pasir biasa. Pasir yang biasa digunakan oleh masyarakat Desa Legung untuk alas tidur, berasal dari tepi pantai Lombang, jaraknya dari desa tersebut sekitar 4 kilometer.
Pasir adalah butiran material yang terdiri dari partikel batuan serta mineral yang terpecah halus. Adapun ukuran pasir lebih halus daripada kerikil dan lebih kasar dari batuan sedimen yang mempunyai ukuran butir pada kisaran lanau, lebih halus dari batu pasir dan lebih kasar dari batu lempung (lanau).
BACA JUGA:Ini Identitas dan Kondisi Korban Kecelakaan Honda Jazz di TOL Bengkulu - Taba Penanjung
Selain itu, pasir juga bisa mengacu pada suatu kelas tekstur dari tanah atau jenis tanah, yaitu tanah yang mengandung lebih dari 85 persen partikel berukuran pasir berdasarkan massa.
Pasir merupakan bahan bangunan yang banyak digunakan untuk struktur paling bawah hingga paling atas dari sebuah bangunan. Pada saat ini sumber pasir terdiri dari dua macam.
BACA JUGA:Dana Desa Tiap Desa 2024 Banyuwangi 2, Jawa Timur: Ini Rinciannya
1. Pasir alam, merupakan pasir yang bersumber dari gunung, sungai, pasir laut, bekas rawa dan ada juga dari pasir galian.
2. Pasir pabrikasi, merupakan pasir yang didapatkan dari penggilingan bebatuan yang kemudian diolah kemudian disaring sesuai dengan ukuran maksimum dan minimum aggregat halus.
BACA JUGA:Jangan Salah Daftar! Ini 5 Sekolah Kedinasan Non Militer Tanpa Tes Fisik
Dalam penggunaannya, pasir sebagai urukan, misalnya saja pasir uruk bawah pondasi, pasir uruk bawah lantai, pasir uruk di bawah pemasangan paving block dan lain sebagainya.
Biasanya untuk mengambil pasir tersebut, warga Desa Legung menggali sampai kedalaman 1 meter.
BACA JUGA:Tampilan Lebih Elegan, Ini Kelebihan Sepeda Motor Honda Beat 2024 dengan Fitur yang Semakin Canggih
Hal ini dikarenakan pada kedalaman 1 meter tersebut, masyarakat Desa Legung percaya bahwa pasirnya lebih halus dan lembut.