Maka para petani iri dan menuduh uang itu merupakan hasil pencurian.
Dikarenakan kental oleh pandangan mistik, maka para petani memandang pencurian itu berkat kerja sama orang kaya dengan makhluk ghaib yang kasat mata.
BACA JUGA:3 Sekolah Kedinasan di Sumatera Selatan, Ada di Kota Ini!
Yang salah satunya tuyul, dimana tuyul merupakan sosok mitologi masyarakat Jawa yang telah dikenal sejak lama.
Dimana bentuk makhluk halus ini berbadan kecil dan botak yang bisa dipelihara.
Lalu para petani yang iri tersebut selalu menuduh orang kaya baru memakai cara haram di dalam memperoleh kekayaan.
Akibat tuduhan ini membuat pedagang dan pengusaha sukses kehilangan status di mata masyarakat.
BACA JUGA:Lemea, Makanan Khas Suku Rejang Berbahan Bambu Muda Fermentasi, Lezat Sekali!
Padahal ini semua terjadi diakibatkan perubahan kebijakan kolonial Belanda yang membuat pengusaha ketimpa durian runtuh.
Karena ketidaksukaan para petani terhadap orang yang kaya mendadak ini tidak hanya berdampak pada hubungan personal semata.
Melainkan lebih dari itu yang akibatnya terjadi perubahan transaksi barang oleh para orang kaya.
Dimana para orang kaya kemudian lebih membeli barang yang tidak menunjukkan kekayaan mereka sesungguhnya.
BACA JUGA:6 Tips Merawat Barang Elektronik di Rumah Agar Tetap Awet
Seperti emas atau barang-barang mewah, karena kalau mereka membeli tanah atau rumah maka mereka akan dituduh memelihara setan atau tuyul oleh para petani.
Atas tuduhan yang tidak berdasar ini membuat popularitas tuyul sebagai subjek mistis di dalam hal kekayaan semakin meningkat dan terus populer hingga saat ini.
Terlebih lagi masyarakat Indonesia yang selama bertahun-tahun hidup secara agraris.