BENGKULU, RAKYATBENGKULU.COM - Meminta waktu utuk sendiri saat tengah menghadapi konflik memang wajar.
Mendiamkan orang lain tanpa mau berkomunikasi, ini biasa disebut silent treatment.
Pernahkah Anda mendapatkan perlakuan seperti itu?
Apa dampak silent treatment untuk hubungan dan kesehatan mental?
Simak terus sampai habis ulasan lengkapnya dalam artikel di bawah ini.
Apa itu silent treatment?
BACA JUGA:Sering Salah Paham! 5 Hal Membuktikan Pelit dan Frugal Living Berbeda, Kamu yang Mana?
Silent treatment adalah sikap seseorang yang memilih untuk diam saat berhadapan dengan konflik.
Tidak selalu dalam hubungan asmara, tindakan ini juga dapat di terima maupun di lakukan terhadap teman, pasangan, keluarga, bahkan rekan kerja.
Seseorang melakukan tindakan silent treatment ketika sudah kewalahan menghadapi masalah dan biasanya akan berhenti seiring berlalunya ketegangan.
Namun, tindakan ini juga menjadi tanda kekerasan emosional saat digunakan memanipulasi atau mengontrol orang lain.
Akibatnya, orang yang menerima perlakukan silent treatment ini akan merasa dihukum.
BACA JUGA:Crab Mentality, Sikap Buruk yang Menghambat Keberhasilan Orang Lain
Tidak hanya menghindari pembicaraan secara langsung, silent treatment juga mengabaikan pesan atau tidak mengangkat telepon dengan sengaja.
Tindakan ini juga bentuk pengabaian langsung, seperti contoh saat usulan Anda diabaikan begitu saja dalam diskusi.