Kalau dipaksakan ditanam di dataran rendah, tanaman ini akan tumbuh tapi sulit berbuah. Biasanya sirup konyal ini dijadikan sirup, terutama di daerah asalnya Medan. Sebab memiliki cita rasa yang manis.
2. Markisa Kuning
Beda dengan markisa konyal, markisa kuning memiliki nama ilmiah Passiflora flavicarva. Markisa kuning ini paling banyak ditemukan di Indonesia.
Sebab jenis markisa ini bisa tumbuh dengan baik di dataran rendah atau dataran menengah, seperti dikembangkan pada daerah Sumatera Barat, Lampung dan Jawa Barat.
BACA JUGA:Simak 7 Manfaat Terong Ungu untuk Kesehatan, Mengandung Antioksidan Tinggi, Bisa Cegah Kerusakan Sel
Sayangnya rasa pulp dari markisa kuning ini asam, bahkan ada yang menyebutnya sebagai yellow granadilla. Sama seperti markisa lainnya, markisa kuning bentuknya lonjong dengan warna hijau waktu muda dan kuning ketika matang.
Menariknya, aroma markisa kuning mirip dengan aroma jambu biji. Karena rasanya asam, markisa kuning jarang dikonsumsi langsung.
Biasanya akan diolah menjadi produk mirip selai, jelly, sari butir, es krim dan konsentrat.
BACA JUGA:Tabel Dana Desa 2024 Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan: Simak Rinciannya di Sini
3. Markisa Ungu
Markisa ungu banyak dibudidayakan di Sulawesi Selatan dan Sumatera Utara, biasanya disebut purple passion dan akan tumbuh di dataran tinggi.
Aslinya markisa ungu ini berasal dari Brazil. Markisa ungu ini rasanya asam segar dengan aroma buah yang harum, namun terselip rasa manis samar.
Bila diperhatikan, bentuk buah markisa ungu ini oval dengan kulit buah berwarna hijau waktu masih muda dan coklat ungu saat sudah matang.