8. Mencegah Infeksi Bakteri
Dalam buah camu camu terdapat kandungan antimikroba. Temuan ini berdasarkan studi yang dipublikasikan jurnal Bioscience Biotechnology Biochemistry (2017).
Kulit dan biji camu camu ternyata bisa mengurangi pertumbuhan bakteri escherichia coli dan streptococcus mutans. Berdasarkan penelitian di atas.
Tapi penderita hemochromatosis tidak boleh mengonsumsi buah camu-camu. Sebab sangat tinggi kadar vitamin C-nya.
BACA JUGA:Caleg Termuda dan Tertua Sukses ke DPRD Provinsi Bengkulu: Usia 23 Bujangan, Tertua 66
Apa itu hemochromatosis? Hemochomatosis merypakan penumpukan zat besi dalam tubuh. Bila asupan vitamin C yang masuk ke tubuh banyak, maka makin banyak juga zat besi yang terserap.
Bagi penderita hemochomatosis Kondisi ini tak baik. Bila kamu ingin mengonsumsi suplemen atau bubuk camu camu, sebaiknya konsultasi dulu pada dokter. Sebab bila dosis berlebihan, akan menyebabkan mual dan diare.
Diekspor dalam Bentuk Bubuk
Ternyata keberadaan buah camu camu bukan hanya tumbuh di Peru saja. Sebab hujan hujan Amazon juga ada di sebagian di Brazil, Columbia dan Venezuela juga ada.
BACA JUGA:Pemkab Bengkulu Utara Mutasi 49 Pejabat, Berikut Ini Daftar Lengkapnya
Masyarakat setempat juga mengonsumsi buah yang dianggap sebagai superfood ini. Hanya saja cara konsumsinya yang beda-beda, tapi rata-rata menginginkan manfaat untuk kesehatan yang luar biasa.
Sayangnya buah camu camu sulit ditemukan di luar Peru dan negara lain. Sebab buah camu camu kebanyakan diekspor dalam bentuk bubuk dan dimanfaatkan untuk membuat smoothie, shake, yogurt dan lainnya.(**)