"berkhusuk sana pijat dapat pahala, kau ikut disana akupuntur dicucuk pakai jarum dapat pahala, minta kepada orang shaleh dapat pahala karena ikhtiar dalam amal shaleh itu termasuk ibadah," bebernya.
Semua yang kita lakukan ketika melakukan semuanya dengan menjalankan usaha yang kita kehendaki untuk memiliki anak dengan berbagai usaha yang dilakukan mendapatkan pahala dari Allah SWT.
Itulah bentuk kesungguhan kita sebagai seorang Mukmin yang ingin berusaha mendapatkan yang kita cita-citakan yakni memiliki keturunan yang shaleh dan shalihah sebagai penerus kehidupan.
Pada dasarnya anak merupakan titipan karunia yang Allah SWT berikan kepada kita sebagai bukti kita bisa memberikan semua kebutuhan yang anak itu butuhkan dari segalanya.
BACA JUGA:Kajian Islam Ustadz Adi Hidayat: Keutamaan 10 Hari Terakhir Ramadhan
Apa saja kebutuhan anak yang harus kita persiapkan dari makannya, minumnya, kasih sayang, akidahnya dan agamanya itu semua menjadi tanggung jawab dari orang tua terhadap anaknya.
Bukan karena dosa yang menghalangi seorang hamba Allah tidak memiliki anak akan tetapi karena Allah SWT sayang terhadap hambanya, apalagi semuanya dipasrahkan kepada sang pencipta.
Allah SWT lah yang memberikan kehidupan bagi manusia tersebut, Dia hanya inginkan melihat hambanya memohon kepadanya, berusaha dengan menyebut namanya agar semua terkabulkan.
Untuk mendapatkan keturunan yang shaleh dan shalehah yang benar-benar bisa melanjutkan kehidupan dengan diberikan ilmu agama yang baik dan kasih sayang yang baik kepada keturunan tersebut.
Itu cara Allah menguji umatnya yang berlapang dada untuk nantinya dapat meminta bantuan Allah SWT namun ketika Allah berkehendak jadi maka nanti jadilah sehingga bisa membuat Sarah hamil.
Meskipun tua renta dikatakan mandul ketika Allah SWT menunjukkan kuasanya maka terjadi terjadilah kunfaya kun, hanya Allah yang maha memberikan kehidupan.(**)