Tentunya Nex Carlos menekan kembali perkataannya, "Benar 1 juta porsi mbah?"
Tersentak baru tersadar ibu tersebut mengatakan, "Oh ya 1600 porsi maaf mbah uda uzur sudah 76 tahun jadi salah".
Hal tersebut membuat Nex Carlos juga kebingungan sambil tertawa dan memuji kepiawaian mbah Ponirah.
Sudah 56 tahun kuliner ini tetap menjadi makanan yang dimasak oleh mbah tersebut.
BACA JUGA:Bukan Cuma Rendang, Ini 5 Makanan Khas Sumatera Barat yang Enak Disantap Saat Buka Puasa
Dawet sambal tersebut dijelaskan oleh Mbak Ponirah adalah makanan bukan minuman yang seperti biasa kita ketahui.
Biasanya makanan dengan istilah dawet yang diketahui masyarakat adalah minuman seperti campuran tapai, ketan hitam, gula merah, cendol yang dikasih es dan santan, namun ini berbeda.
"Ngak dikasih es sama santan," menurut penuturan mbah Ponirah.
Kemudian, mbah memberikan resepnya dengan bermula memasak air panas dan sudah menyiapkan tepung ganyong untuk membuat cendolnya.
BACA JUGA:5 Makanan Khas Bengkulu yang Enak untuk Berbuka Puasa, Ada Lepek Binti, Pendap Hingga Tempoyak
Semuanya alami, kemudian dicampurkan ke dalam air panas, lalu diaduk bahan tepung ganyong tadi diatas api yang masih menyala dalam sebuah wadah khusus untuk membuat dawetnya.
Kemudian, ada cetakan khusus untuk membuat cendol bahan yang sudah jadi tadi diletakan ke dalam cetakan dan ditekan sehingga membentuk cetakan yang diinginkan dalam pembuatan dawet sambel.
Cetakan tersebut dibuat sendiri oleh para pengrajin untuk menghasilkan dawet yang sesuai keinginan.
Nex Carlos membantu setiap proses pembuatan dawet sambel yang menjadi makanan legendaris tersebut.
BACA JUGA:5 Makanan Khas Madura untuk Berbuka Puasa di Bulan Ramadhan
Kemudian sudah disiapkan sambal kelapa, setelah itu mbah mulai meracik segala kondimen yakni cendol yang sudah dibuat tadi, sambal kelapa, toge dan dikasih kuah gula jawa.