Sementara itu, Mardiono menuturkan semua tanah yang ia beli itu adalah murni uang pribadinya, sedangkan uang bantuan masyarakat digunakan untuk keperluan pembangunan lainnya.
"Jadi uang pribadi saya untuk pembelian lahan tersebut, hingga tidak ada titik temu setelah perundingan sehingga kami memutuskan untuk memasang plang kepemilikan tanah," tukas Mardiono.