Namun, dalam kesempatan itu juga Jusuf Kalla memberikan keterangan bahwa dia sempat timbul kecewa dengan perkataan dari Pendeta Gilbert beberapa waktu lalu saat khotbah tersebut.
BACA JUGA:Sindir Cara Ibadah Hingga Zakat 2,5 Persen, Aksi Pendeta Gilbert Bikin Heboh
Menurutnya sebagai umat yang beragama di Indonesia kita harusnya saling menghargai satu sama lain, jangan sampai ada perpecahan karena toleransi diantara umat beragama ini yang kita butuhkan.
"Pendeta Gilbert bersama teman-temannya mendatangi saya ditemani dengan profesor Kamarudin dan Profesor Imam Kunti dari sekjen DMI tadi kami dijelaskan oleh pendeta tentang video yang beredar," kata Jusuf Kalla.
Dari beredarnya video tersebut membuat Jusuf Kalla terkejut bukan hanya orang lain saja dengan pernyataan yang dilontarkan oleh Pendeta Gilbert, dan diterangkan oleh JK dia juga kecewa atas perbuatan tersebut.
"Hidup di negeri tercinta ini kita harus saling menghargai apapun agamanya kita harus toleransi dalam Islam itu lakum dinukum waliyadin, agama saya agama saya agamamu agamamu," ujar JK.
Dilanjutkan oleh Jusuf Kalla bahwa pada dasarnya kita harus saling menghargai tidak saling mengkritik atau menghina karena setiap agama itu berbeda memiliki caranya sendiri.
Kemudian Pendeta Gilbert memberikan tanggapan mengenai hal tersebut dan dia dalam kesempatan itu mengungkapkan untuk memohon maaf kepada umat Muslim seluruhnya dalam moment lebaran ini.
Pendeta Gilbert mengucapkan, "minal aidin wal faidzin mohon maaf lahir batin kawan-kawan yang merayakan Idul Fitri moment yang sebetulnya indah janganlah ada bersitegang."
BACA JUGA:Pastikan Pasokan LPG 3 Kg di Bengkulu Aman, Pertamina Cek Langsung ke Pangkalan
Dengan segala kerendahan hati Pendeta Gilbert Lumoindong meminta maaf karena kegaduhan yang terjadi, selain itu dia menjelaskan bahwa tidak ada niat sama sekali untuk menghina agama Islam.
Dibesarkan dalam lingkup beragama Islam tentu bukan niat dari Pendeta Gilbert dalam mengejek agama Islam, kemudian dia menyebutkan bahwa khotbah yang dilakukannya itu ibadah intern Kristiani.
Karena khotbah yang dilakukan itu oleh jemaat offline dan online sehingga membuat dipublikasikan ke dalam akun media sosial mereka dan tidak dimaksudkan untuk ibadah umum.
Ditambah lagi ada yang melihat kejadian itu dari kacamata yang berbeda sehingga diedit oleh orang yang tidak bertanggung jawab sehingga terkesan seakan menyudutkan agama Islam.
Sehingga video tersebut bukan keseluruhan dari kejadian sebenarnya, menurut Pendeta Gilbert tidak ada niat dan kepastian sedikit pun untuk melakukan tindakan tersebut.
Terlanjur sudah beredar di media sosial membuat Pendeta Gilbert harus bertanggung jawab atas perbuatan yang membuat banyak pihak tersinggung, melalui pertemuan dengan Jusuf Kalla ini diharapkan menjadi pertanda baik.