Tari Tradisional Kejei dari Suku Rejang Provinsi Bengkulu yang Sakral dan Mengandung Nilai-nilai Mistik

Kamis 18-04-2024,21:11 WIB
Reporter : Hendri Saputra
Editor : Heri Aprizal
Tari Tradisional Kejei dari Suku Rejang Provinsi Bengkulu yang Sakral dan Mengandung Nilai-nilai Mistik

Diketahui Tarian Kejei ini pertama kali dilaporkan oleh seorang pedagang Pasee yang bernama Hassanuddin Al-Pasee.

Dimana beliau ini berniaga ke Bengkulu di tahun 1468.

Namun ada juga keterangan dari Fhathahillah Al Pasee yang pada tahun 1532 berkunjung ke tanah rejang. 

BACA JUGA:Ini Dia Beberapa Suku Bangsa Asli yang Ada di Provinsi Bengkulu

Adapun Tari Kejei ini diketahui pertama kali dibawakan pada saat pernikahan Putri Senggang dengan Biku Bermano.

Yang berdasarkan kisahnya buku pelaksanaan kejei tersebut disimpan di dalam perut Biku Bermano. 

Upacara Kejei pertama kalinya dilaksanakan ialah kejei pernikahan Putri Senggang dengan Biku Bermano.

Sehingga Tari Kejei diyakini telah ada sebelum kedatangan para biku dari kerajaan Majapahit. 

BACA JUGA:Tidak Terpengaruh oleh Perkembangan Zaman, Ini Beberapa Suku Unik di Indonesia

Semenjak kedatangan para biku tersebut alat musiknya diganti dengan alat dari logam, seperti yang digunakan pada saat ini. 

Untuk upacara kejei ini bisa dilakukan dalam masa yang panjang, bahkan bisa sampai 9 bulan, 3 bulan, 15 hari ataupun 3 hari secara berturut-turut.

Adapun Tari Kejei ini merupakan tarian sakral yang dipercaya oleh masyarakat mengandung nilai-nilai mistik.

Sehingga Tarian Kejei dan upacara kejei ini hanya dilaksanakan oleh masyarakat Rejang di dalam acara menyambut para biku, perkawinan dan juga adat marga. 

BACA JUGA:Lemea, Makanan Khas Suku Rejang Berbahan Bambu Muda Fermentasi, Lezat Sekali!

Untuk pelaksanaan tari Kejei dan upacara kejei ini disertai dengan pemotongan kerbau atau sapi sebagai persyaratannya.

Nah itulah tadi Tari Kejei tari tradisional Suku Rejang Provinsi Bengkulu yang sakral dan mengandung nilai-nilai mistik, semoga bermanfaat.

Kategori :