Longsor di Tebing STM Rejang Lebong Segera Diatasi.

Rabu 01-05-2024,20:25 WIB
Reporter : Badri
Editor : Peri Haryadi

BENGKULU, RAKYATBENGKULU.COM – Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman (PUPRPKP) Kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu memastikan longsor di Tebing STM, akan segera diatasi.

Dinas PUPRPKP Kabupaten Rejang Lebong telah mulai meneliti dan mengkaji dampak dari bencana longsor.

Khususnya bencana longsor yang terjadi di Tebing STM, tepatnya di kawasan Jalan Akhmad Marzuki, Kelurahan Air Rambai Kecamatan Curup, yang terjadi beberapa waktu lalu.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Shalahuddin, Rabu, 1 Mei 2024 menuturkan bahwa pihaknya sudah membahas penanggulangan longsor tersebut.

BACA JUGA:2025, RSUD Rejang Lebong Berstatus Rumah Sakit Rujukan Regional

Pembahasan dilakukan bersama Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman (PUPRPKP) Kabupaten Rejang Lebong.

Adapun hasilnya, akan dilakukan penanganan sementara berupa tindakan pemasangan bronjong, dan kemudian ditimbun menggunakan material tanah maupun batu kerikil.

"Penanganan sementara berupa rencana pemasangan bronjong sembari menunggu penelitian lebih mendalam dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman (PUPRPKP) Kabupaten Rejang Lebong," sampai Shalahuddin.

Disebutkan Shalahuddin, dari peninjauan yang dilakukan, longsor yang terjadi di Tebing STM Jalan Akhmad Marzuki ini memang cukup parah.

BACA JUGA:Menunggak Pembayaran PDAM, Dampak Buruk pada Masyarakat! Begini Penjelasan Direktur

Dan longsor itu berpotensi terjadinya amblas jika tidak ditangani secara serius, apalagi sekarang ini hujan turun dengan intensitas lebat setiap harinya. 

"Panjang longsor lebih kurang 10 meter, dengan kedalaman longsor mencapai 6 meter lebih. Sehingga memang memerlukan anggaran yang cukup besar untuk penanganannya," terang Shalahuddin.

Minimal sambung Shalahuddin, dibutuhkan sebanyak 200 bronjong dan juga batu untuk mengisi bronjong-bronjong tersebut.

Di mana jika dihitung, 1 bronjong biayanya bisa mencapai Rp800 ribu. 

BACA JUGA: Pestisida Nabati dari Daun Mimba untuk Pengendalian Hama

Kategori :