BENGKULU, RAKYATBENGKULU.COM - Bonsai berasal dari Jepang, meskipun praktik menciptakan pohon miniatur telah ada sejak ribuan tahun yang lalu di Tiongkok dan beberapa negara Asia lainnya.
Sebenarnya kata "bonsai" berasal dari bahasa Jepang. Yang artinya "bon" berarti panci atau wadah dan "sai" berarti tanaman atau pohon. Diartikan sebagai tanaman dalam panci atau pot yang dikerdilkan.
Praktik menciptakan bonsai diyakini telah dimulai di Tiongkok pada zaman Dinasti Han (206 SM - 220 M).
BACA JUGA:Kronologi Penangkapan 2 Bandar Sabu Oleh Polisi di Bengkulu Utara
Saat itu, pematung dan tukang kebun Tiongkok menanam pohon miniatur dalam panci kecil sebagai bentuk seni dan simbol keabadian.
Praktik ini kemudian menyebar ke Jepang pada abad ke-6 M, bersama dengan pengenalan agama Buddha.
Sementara di Jepang, seni bonsai berkembang menjadi bentuk seni yang sangat dihargai dan dipelajari secara serius.
BACA JUGA:Membuat Pestisida Nabati dari Daun Sirsak untuk Membasmi Hama, Begini Caranya
Pada abad ke-14 M, ditemukan catatan tertulis pertama yang menggambarkan praktik pembentukan pohon miniatur di Jepang.
Selama berabad-abad, seni bonsai terus berkembang dan menjadi semakin populer di kalangan kelas atas Jepang.
Pada abad ke-19, seni bonsai mulai menyebar ke Eropa dan Amerika Utara melalui pameran dunia dan pertukaran budaya.
BACA JUGA:Terlibat Kasus Serupa Korbannya 2 Wanita Berbeda, Dua Pria Lebong Mendadak Jadi Teman di Penjara
Di luar Jepang, seni bonsai sering kali dianggap sebagai hobi atau bentuk seni dekoratif, sementara di Jepang, itu masih dianggap sebagai bentuk seni yang sangat dihormati.
Seni bonsai tetap populer di seluruh dunia dan menjadi simbol keindahan alam dan harmoni dengan alam.
Meskipun praktik dan tekniknya telah berubah sepanjang waktu, nilai-nilai tradisional seperti kesabaran, dedikasi, dan keseimbangan tetap menjadi inti dari seni ini.