BENGKULU, RAKYATBENGKULU.COM - Bisa Jadi Peluang Usaha, Ini Manfaat Limbah Bungkil Sawit serta Cara Pengolahannya.
Indonesia sebagai negara dengan perkebunan kelapa sawit yang luas dan juga sebagai produsen minyak kelapa sawit terbesar di dunia.
Karena negara ini merupakan negara terbesar di dalam perkebunan sawit, maka tentu saja banyak bagian kelapa sawit yang sudah tidak dipakai yang selanjutnya bisa dimanfaatkan ulang.
Pemanfaatan limbah kelapa sawit tidak dipakai ini bisa berupa pembuatan sapu lidi, membuat peluru dari kelapa sawit, namun ada satu lagi bagian dari tanaman kelapa sawit ini yang belum diketahui dan ternyata sangat bermanfaat pada sektor peternakan.
Limbah tanaman kelapa sawit tersebut bernama Bungkil Inti Sawit (BIS) yang merupakan bagian kelapa sawit berupa daging dan batok sawit yang hasil dari pemrosesan inti sawit.
BACA JUGA:Angkut Hasil Panen Sawit Menggunakan Perahu, ASN Asal Mukomuko dan Satu Rekan Tenggelam di Sungai
Di setiap pengolahan inti sawit ini, bungkil inti sawit yang didapatkan sebanyak 45 persen dari bagiannya, karena banyaknya jumlah bungkil yang tersedia menjadikannya salah satu komoditas ekspor, dan diketahui untuk ekspor bungkil sawit dari Indonesia ke Thailand ini mencapai Rp 8,4 miliar.
Diketahui bungkil inti sawit yang sudah tidak terpakai ini ternyata masih bermanfaat untuk makhluk hidup lain, dimana salah satunya bisa dimanfaatkan sebagai bahan pakan ternak.
Karena serat - serat bungkil sawit ini ternyata kaya akan mineral yang diperlukan oleh hewan ternak, adapun kandungannya seperti 15,67 persen protein kasar, 9,25 persen lemak kasar, 14,23 persen serat kasar, 0,64 persen kalasium dan 0,45 persen fosfat.
Selain itu, untuk total energi yang dihasilkan dari bungkil sawit ini yaitu 2.582 Kkal/ kg.
BACA JUGA:5 Fakta Unik Tentang Minyak Kelapa Sawit yang memiliki Manfaat Serba Guna
BACA JUGA:11 Macam Produk Hasil Olahan Kelapa Sawit yang Bermanfaat dalam Kehidupan
Adapun bungkil inti sawit ini biasanya digunakan sebagai campuran pakan sapi perah, sapi potong, domba, ikan, serta hewan ternak lainnya.
Sementara itu, serat kasar bisa diurai lagi kandungannya sesuai dengan yang diperlukan oleh ternak, dimana kandungan serat kasar pada bungkil sawit ini terdiri dari 60 persen polisakarida non pati yang dipecah menjadi mannan 78 persen, 3 persen arabinoxylan, 12 persen selulosa dan 3 persen glucoronoxylan.