BENGKULU, RAKYATBENGKULU.COM - Bioetanol merupakan bahan bakar alternatif yang dihasilkan dari tumbuhan, diketahui bahan bakar ini terbuat dari bahan baku tanaman yang mengandung pati, seperti jagung, ubi jalar, dan sagu.
Dengan proses fermentasi, pati di dalam tanaman ini diubah menjadi gula sederhana yang selanjutnya bisa difermentasi menjadi etanol.
Adapun Bioetanol ini merupakan salah satu bentuk energi terbarukan yang sangat ramah lingkungan dikarenakan bisa diperbaharui dengan menanam kembali tanaman bahan bakunya.
Dengan memanfaatkan bioetanol sebagai bahan bakar alternatif ini bisa mendapatkan banyak keuntungan yang salah satunya yaitu bisa mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil yang tidak terbarukan seperti minyak bumi yang kita pakai pada saat ini.
BACA JUGA:Ada Penerbangan Komersial Gunakan Bahan Bakar Minyak Sawit di Indonesia?
Selain itu, menggunakan bioetanol sebagai bahan bakar alternatif, hal ini juga bisa memberikan dampak positif terhadap sektor pertanian, dimana tanaman yang dipakai sebagai bahan baku bioetanol bisa memberikan peluang baru untuk para petani dan juga industri pertanian.
Dengan pengembangan industri bioetanol ini bisa menciptakan lapangan kerja baru dan juga bisa meningkatkan ekonomi daerah yang terlibat di dalam produksi bahan baku tanaman.
Diketahui Bioetanol ini merupakan sejenis alkohol atau bahan kimia yang terbuat dari bahan baku tanaman yang memiliki kandungan pati, seperti ubi kayu, ubi jalar, jagung, dan juga sagu.
Bioetanol dianggap sebagai bahan bakar baru yang dihasilkan dari sumber energi terbarukan, dimana bioetanol ini bisa dipakai sebagai campuran Pertamax dengan nabati etanol.
BACA JUGA:4 Cara Memilih Ampere Aki Mobil, Kapasitas Terlalu Besar Penggunaan Bahan Bakar Tidak Efisien
Yang memiliki salah satu keunggulan tingkat bahan bakar yang sangat tinggi, dengan minimal kadar 99,5 persen, dimana kadar tersebut menjadikan bioetanol ini sebagai bahan bakar yang efisien dan juga berpotensi mengurangi emisi gas rumah kaca.
Adapun Bioetanol ini bisa dibedakan berdasarkan kadar alkoholnya, untuk Bioetanol dengan kadar 90 hingga 94 persen disebut bioetanol tingkat industri.
Untuk bioetanol yang memiliki kadar antara 94 hingga 99,5 persen maka disebut sebagai bioetanol tingkat netral yang sering dipakai sebagai campuran minuman keras.
Terdapat beberapa karakteristik Bioetanol yang menjadikannya sebagai bahan bakar alternatif yang menarik antara lain:
BACA JUGA:6 Tips Menghemat Bahan Bakar Minyak Kendaraan Agar Tidak Boros