Ternyata cinta suci itu memang penuh rintangan berbagai arus gelombang yang siap menerjang.
Wulan Putri ini sudah dijodohkan dengan pemuda lain yang melebihi segalanya dibandingkan Nibung.
Tetapi Nibung tahu kalau Wulan Putri sangat mencintainya.
BACA JUGA:Kue Legendaris Nusantara: Apakah Putu Ayu Kue Tradisional Indonesia? Ini Sejarahnya!
Dalam suasana hati yang gundah gulana Nibung menyampaikan pesan agar Wulan Putri bisa menemuinya di pinggir payau tempat pertemuan mereka pertama kali.
Di pinggir payau ini Nibung mengungkapkan kekecewaan serta harapan cintanya kepada si Wulan Putri.
Dengan penuh tulus ia mengatakan kalau payau tersebut akan menjadi saksi mata cintanya yang suci.
Dimana cintanya tidak akan pernah luntur disiram hujan serta tidak akan kering diterpa kemarau.
BACA JUGA:Gem Rose, Kue Kering Legendaris yang Bikin Nostalgia Zaman Dulu, Ini Cara Membuatnya
Ternyata Wulan Putri juga merasakan hal yang sama, dimana cintanya tidak akan pernah tumbang meski diterpa badai.
Namun ia tidak bisa menolak keinginan ayah dan ibunya.
Lalu mereka berdua diam membisu, bermenung dan merenung tanpa kata dengan hati yang kacau.
Kedua pasangan ini saling menatap kebisuan bagaikan dunia kosong tanpa penghuni.
BACA JUGA:Asal Usul Kue Satu Khas Bengkulu, Kue Legendaris Lebaran serta Resep Pembuatannya
Akhirnya Nibung memeluk Wulan Putri erat-erat sambil meneteskan air mata kepiluan hati.
Selang beberapa waktu mereka tersentak oleh bisikan suara yang menggema dari tengah payau.