BACA JUGA:Pempek Panggang Taman Remaja, Kuliner yang Melegenda di Kota Bengkulu Sejak Tahun 1980-an
Tetapi apa hendak dikata tuhan telah berencana lain di balik kebahagiaan itu semua.
Istri dan kelima anak kembarnya ini dijemput dengan pelan-pelan oleh Sang Pencipta.
Hari itu bagaikan terasa kiamat, bumi bergoncang, terbelah dan langit jatuh berhamburan menerpa luar angkasa.
Kebahagiaan yang dulu kini telah berganti duka, keceriaan yang lama telah bertukar lara.
BACA JUGA:Menakjubkan! Ini 5 Mitos Gunung Kerinci yang Melegenda di Atap Negeri Jambi
Sekarang tangisan tidak bersuara menjelma, hanya air mata mengalir ke hati bagaikankan air hujan membasahi bumi.
Tidak terbendung lagi dari kesedihan yang diderita oleh Nibung.
Nibung akhirnya tidak ingin larut dengan kesedihan yang berkepanjangan.
Sehingga ia berdoa kepada Yang Maha Kuasa sambil melihat ke tengah payau.
BACA JUGA:Populer Pada Masanya, Ini 5 Lagu Nostalgia Legendaris yang Masih Enak Didengar di Era Milenial
“Wahai Tuhan yang sudah mengubah rasa bahagiaku dengan sedih yang menderita hati ini, jadikanlah payau ini menjadi danau seperti danaunya hatiku. Apabila aku teteskan air mata, agar rasa cintaku ini pada istri beserta anak-anakku tidak luput ditelan waktu, dengan anugerahmu".
Sekejap mata Nibung pun menghilang dan payau tersebut menjadi danau berpulau lima.
Kalau dilihat dari atas berbentuk bintang lima, yang menandakan kelima putra putri Nibung dan Wulan Putri.
Nah itulah tadi cerita legenda Danau Nibung di Kabupaten Mukomuko Provinsi Bengkulu.