Begini Solusi Penyemaian Cabai saat Kemarau, Pindah Tanam Langsung Hidup

Rabu 22-05-2024,20:26 WIB
Reporter : Badri
Editor : Peri Haryadi

''Kemudian barulah membentuk irisan tahu atau wajik 5 cm x 5 cm. Bisa menggunakan bambu atau pisau sehingga lurus dan sejajar," jelas Mardianto.

Setelah selesai semuanya, selain yang berbentuk wajik, dilubangi dengan lidi bambu dan dimasukan biji cabai sesuai keinginan.

"Setiap lobang masukkan 2-4 biji, mengantisipasi ada biji yang tidak tumbuh,'' terang Mardianto.

BACA JUGA:4 Desa di Rejang Lebong Masuk 500 Daftar Nominasi Anugrah Desa Wisata 2024

Jika selesai biji cabai dimasukan ke lobang tanam wajik, kemudian ditutup tepat diatasnya dengan karung bekas.

Dan diberi atap dengan plastik bening sebagai pelindung untuk mencegah sinar matahari langsung 

"Selama 3 hari setelah semai, petani bisa melakukan penyiraman secara berkala. Basanya setelah 7-10 hari, benih cabai mulai berkecambah dan tutup dari karung bekas dibuka. Saat usia semai sudah mencapai usia 20-25 hari biasanya cabai sudah memiliki daun 4 lebar hingga 6 lembar,'' Sambung Mardianto.

BACA JUGA:Toni Kroos Gantung Sepatu, Luka Modric Ungkapkan Kesedihannya

Kemudian setiap pagi dari pukul 06.00-09.00 WIB, atap dari plastik transparan dibuka selama 4 hari sebelum pindah tanam.

Ini berguna agar batang benih cabai mengeras dan siap untuk pindah tanam.

''Lahan yang sudah disiapkan untuk pindah tanam minimal sudah siap untuk dilakukan penanaman. Sebelum penanam benih cabai disiram kembali kemudian dimasukan ke lobang tanam yang sudah disiapkan. Akan lebih baik jika penanaman dilakukan pada sore hari dari pukul 15.00 WIB sampai pukul 18.00 WIB,'' ujar Mardianto.

BACA JUGA:Mempesona, Pemandangan dari Sawangan Puncak Pelalo Rejang Lebong sambil Menikmati Jagung Bakar

Dikontrol apakah ada yang layu atau tidak. Jika ada yang layu bisa langsung diganti kemudian disirami kembali.

''Jika semai biasanya pada musim kemarau, ini umumnya pagi dan sore akan dilakukan penyiraman. Sedangkan sistem wajik tidak bisa 3 hari sekali penyiraman dan tanaman tidak layu, begitu juga pindah tanam cendrung layu dan stress berlebihan,'' demikian Mardianto.(**)

Kategori :