Adapun cara kerja dari pasukan ini terkenal kejam dan sadis saat mereka melalukan sweeping dan eksekusi di tempat.
Walaupun akhirnya pasukan ini dapat membantu pemerintahan kolonial Hindia Belanda mengakhiri Perang Aceh yang panjang.
Tetapi Belanda mengalami kerugian yang sangat besar baik dari segi materi dan moral.
BACA JUGA:Awalnya Dijual Rp1.500, Ternyata Ini Sejarah Swallow Sandal Sejuta Umat yang Melegenda
BACA JUGA:Pulau Hashima, Simbol Sejarah Industri dan Kemunduran Jepang, Dikenal juga Sebagai Gunkanjima
Selain itu pasukan Marsose ini juga dinilai berhasil mengalahkan pasukan Sisingamangaraja XII.
Pada saat berperang di pedalaman Sumatera Utara di tahun 1907.
Pasuka Marsose ini juga dinilai berperan dalam memadamkan perlawanan terhadap Pasukan Sultan Muhammad Seman ketika Perang Banjar.
Di dalam pertempuran yang tidak seimbang ini Sultan Muhammad Seman tidak bisa bertahan dan Sultan Banjar ini tertembak dan dia gugur.
BACA JUGA:3 Perang Paling Konyol dalam Sejarah Dunia, Ada yang Penyebabnya karena Mabuk
Pada tahun 1930 pasukan Marsose di Hindia Belanda resmi dibubarkan.
Namun belum jelas kemana para pasukan ini menyebar.
Tetapi, yang pasti pasukan ini benar-benar sudah memberikan sejarah kelam dalam dunia militer di Nusantara.
Kisah mengenai pasukan Marsose mulai redup sejak kedatangan tentara Dai Nippon Jepang di Nusantara.
BACA JUGA:Ratna Sari Dewi Jadi Perempuan Kuat dan Independen, Belajajar dari Sejarah Jepang
Selanjutnya tradisi pasukan khusus Belanda di Indonesia dihidupkan kembali oleh putra Letkol WBJA Scheepens yaitu Kapten WJ Scheepens.