Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia Tahun 2024, Ini Agendanya di Bengkulu

Jumat 07-06-2024,20:04 WIB
Reporter : Peri Haryadi
Editor : M. Abadi

juga mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan keberlanjutan sosial, kesejahteraan masyarakat. 

Namun, pendekatan ini juga harus didasarkan pada prinsip keadilan, memastikan bahwa manfaatnya dirasakan oleh semua pihak, termasuk komunitas lokal dan masyarakat adat.

BACA JUGA:Miliki Banyak Manfaat Yang Luar Biasa, ini Makanan Olahan Daun Kelor

BACA JUGA:Atasi Anemia dengan Mengonsumsi Buncis, Ternyata Ini 6 Manfaatnya yang Bagus untuk Kesehatan

Di sisi yang lain, inovasi teknologi dan kebijakan yang inklusif secara bersama-sama akan dapat menciptakan solusi yang berkelanjutan atas krisis iklim, sambil memastikan kesejahteraan bagi semua pihak yang terlibat. 

Saudara-saudara di seluruh penjuru tanah air, Indonesia melalui Enhanced Nationally Determined Contributions (ENDC) telah meningkatkan ambisinya dalam komitmen pengurangan emisi gas rumah kaca (GRK). 

Semula, target penurunan emisi GRK Indonesia dengan kemampuan sendiri adalah 29%, menjadi 31,89% pada ENDC, sedangkan target dengan kerjasama Internasional sebesar 41% naik menjadi 43,20% pada ENDC. 

Peningkatan target tersebut dengan pertimbangan mendalam dari kebijakan sektoral terkait, terutama FOLU Net-sink 2030, dekarbonisasi, JETP, CCS, percepatan penggunaan kendaraan listrik, kebijakan B40, peningkatan aksi sektor limbah seperti pemanfaatan sludge IPAL, serta peningkatan target pada sektor pertanian dan industri. 


Jajaran ASN DLHK Provinsi Bengkulu Sebagai Peserta Upacara Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia Tahun 2024, Ini Agendanya di Bengkulu--FOTO DOKUMENTASI/RAKYATBENGKULU.COM

BACA JUGA:Menantu di Bengkulu yang Tikam Mertua hingga Kritis Terancam Pasal Penganiayaan, Bisa Dipenjara Segini Lama

BACA JUGA:Bagaimana Ramalan Cinta Tahun 2025? Ini Shio yang Kurang Beruntung dalam Percintaan

Dari tahun ke tahun, capaian pengurangan emisi Indonesia terus meningkat. 

Tahun 2014 dan 2015 tidak ada pengurangan emisi yang terjadi justru penambahan emisi. 

Dalam catatan sejak 2010 hingga 2015 dan 2019, terjadi pengurangan emisi yang cukup fluktuatif. Pada kurun waktu 2020-2022 terjadi pengurangan emisi yang signifikan dan menjadi relatif stabil, yaitu di atas 40 % jika dibandingkan dengan BAU. 

Data tahun 2022, menunjukkan bahwa capaian pengurangan emisi GRK Nasional sebesar 876  Juta ton CO2e atau 41,6% terhadap nilai BAU di tahun yang sama. 

BACA JUGA:Nama Desa Pasaran, ‘Durian’ Digunakan 71 Desa se-Indonesia, Bagaimana Desamu? Ini Daftarnya

Kategori :