Hal ini menjadikannya mampu menahan pertumbuhan bakteri dari luar.
Jika kondisi daging terlihat sedikit berair, cairan ini bisa saja menyebabkan pertumbuhan bakteri atau mungkin saja daging sudah terpapar bakteri.
Kamu mungkin sering melihat adanya cairan berwarna merah mirip darah pada daging.
BACA JUGA:Kenali 10 Pemicu Rematik Asam Urat, Termasuk Jeroan dan Daging Merah
Namun, sebaiknya kamu jangan khawatir.
Cairan tersebut bukanlah darah, melainkan “sari” dari daging tersebut.
Jadi, kondisi daging yang tidak berair merupakan kriteria daging yang aman untuk dikonsumsi.
Untuk daging dalam bentuk kemasan, sebaiknya hindari kemasan yang rusak, bocor, sobek, dan perhatikan juga tanggal kedaluwarsanya.
Jadi, pastikan kamu sudah memperhatikan kemasan daging dan membaca label kemasan sebelum membelinya.
5. Ada Logo Sertifikasi halal, kecuali untuk jenis daging tertentu
Selain cara pemotongan dan jenis daging, Majelis Ulama Indonesia (MUI) juga telah memastikan bahwa daging disimpan dan diolah dengan benar sesuai standar keamanan pangan nasional.
Untuk memudahkan dalam membeli daging kemasan, sebaiknya pilih produk yang sudah memilih sertifikasi halal MUI.
Namun, hal ini tentunya tidak berlaku dengan jenis daging tertentu, misalnya saja daging babi.