BENGKULU, RAKYATBENGKULU.COM - Pengolahan sampah organik, dan budidaya maggot menjadi solusi yang ditawarkan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Rejang Lebong, untuk mengatasi permasalahan sampah.
Dimana permasalahan sampah ini menjadi atensi dari Bupati Rejang Lebong beberapa waktu lalu.
Karena volume buangan sampah dari pemukiman dan pasar di Kabupaten Rejang Lebong setiap harinya berkisar 90 hingga 110 ton.
Bahkan di bulan Ramadan, jumlah sampah yang dihasilkan masyarakat mencapai 150 ton setiap harinya.
BACA JUGA:Siap-siap, Tahun Depan Pedagang di PTM Muara Aman Ditarik Retribusi
BACA JUGA:Jalan Provinsi di Talang Ratu Akan Diambil Alih Pemkab Lebong
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Rejang Lebong M. Budianto menuturkan, sosialisasi pemisahan sampah organik dan sampah anorganik telah dilakukan, namun tingkat kesadaran masyarakat masih rendah.
"Sebagai solusinya, DLH merancang program pembuatan pupuk organik dari sampah organik dan budidaya maggot," terang M. Budianto.
Termasuk sambung Budianto, pembinaan beberapa kelompok masyarakat yang menjalankan pengolahan sampah organik untuk budidaya maggot.
Usaha pengolahan sampah organik ini akan baik untuk dijadikan pupuk organik maupun pembudidayaan maggot.
BACA JUGA:18 Kapolsek di Provinsi Bengkulu Dimutasi, Ini Daftar Lengkapnya
BACA JUGA:7 Kelebihan dan 6 Kekurangan Samsung Galaxy Tab S7 dan S8, Wajib Tahu Sebelum Membeli!
"Hal ini merupakan salah satu upaya untuk mengurangi volume buangan sampah setiap harinya,” ucapnya.
Saat ini pihaknya dalam tahap pembenahan sarana dan prasarana pendukung.
“Berikutnya juga ada semacam sosialisasi kegiatan persampahan yang intinya kegiatan pengurangan sampah dari hulu sebelum sampah dibuang ke tempat pembuangan akhir," papar M. Budianto.