BACA JUGA:Enak dan Menyehatkan, Ini 3 Resep Menu Makanan untuk Anak Usia 3 Tahun
BACA JUGA:Ternyata Ada Risikonya, Jangan Biarkan Anak Terlalu Banyak Minum Susu Formula
- Perubahan atau Ketidakpastian
Peristiwa besar seperti pindah rumah, masuk sekolah baru, atau perubahan rutinitas dapat mempengaruhi anak secara emosional dan menyebabkan mereka merasa tidak aman, yang kemudian bisa mengarah pada tantrum.
- Kurangnya Keterampilan dalam Mengelola Emosi
Anak-anak masih belajar bagaimana mengenali dan mengatur emosi mereka. Ketika mereka merasa emosi mereka terlalu kuat atau tidak terkendali, tantrum bisa menjadi respons alami.
- Ketidakmampuan untuk Berkomunikasi
Anak-anak yang belum memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik mungkin merasa frustrasi karena tidak dapat menyampaikan keinginan atau perasaan mereka dengan jelas.
- Sensitivitas Sensoris
Beberapa anak dapat merespons tantrum terhadap stimulus lingkungan tertentu, seperti suara yang keras, cahaya yang terang, atau bahan pakaian yang tidak nyaman.
BACA JUGA:Beberapa Alasan Anak Suka Mencuri dan Tips Mengatasi Perilaku Tersebut, Orang Tua Wajib Tahu!
BACA JUGA:Anak Sering Menyakiti Dirinya Sendiri? Ketahui Penyebab dan Cara Mengatasinya di Sini
- Model Perilaku
Anak-anak dapat meniru perilaku orang dewasa di sekitar mereka, termasuk mengungkapkan emosi secara intens atau tidak terkendali.
- Kesehatan Fisik atau Emosional
Kondisi kesehatan yang tidak nyaman atau gangguan emosional tertentu dapat mempengaruhi tingkat kesejahteraan anak dan berkontribusi pada perilaku tantrum.