BENGKULU, RAKYATBENGKULU.COM - Kronologis kematian Zhang Zie Lie saat pertandingan ajang Asia Junior Championship pada tanggal 30 Juni kemarin, berikut ini tanggapan dari humas PBSI.
Pada saat itu di lapangan pertandingan Zhang Zie Lie sedang berhadapan langsung dengan lawannya yaitu asal dari Jepang, Kazuma Kawano di dalam babak penyisihan.
Zhang Zie Lie merupakan salah satu atlet yang berasal dari negara Cina yang berusia 17 tahun, tampak masih muda yang merupakan generasi berikutnya dari atlet bulutangkis China.
Kematian dari atlet mereka tersebut tentunya sangat mengejutkan bagi negara Cina, belum lagi belum tahu indikasi penyebab terjadinya kematian tersebut. Namun, begini humas PBSI, Broto Happy menjelaskan.
BACA JUGA:Penyaluran Pembiayaan UMi di Bengkulu Capai Rp12,07 Miliar Hingga Mei 2024
Dikutip dalam akun Instagram Bolalobbadminton Zhang Zie Lie terjadinya kolaps dalam pertandingan terakhir di babak penyisihan grup BNI badminton Asian Junior Championship 2024 dalam kronologinya.
Dikatakan oleh humas PBSI, Broto Happy lebih lanjut pertandingan tersebut dilakukan di dalam GOR Among Rogo yang terjadi pada 30 Juni 2024 kemarin, selanjutnya pada saat kolaps tersebut tim medis langsung memasuki lapangan.
Hal tersebut dijelaskan untuk memberikan pertolongan pertama setelah mendapatkan call dari Referee yang menjadi regulasi atau aturan dalam SOP dan guideline yang berlaku di setiap turnamen bukan hanya di Indonesia saja.
Namun, setiap turnamen aturan dalam sop seperti itu berlaku di setiap turnamen internasional di BWF dan juga badminton Asia, setelah itu dijelaskan lagi oleh humas PBSI tim medis langsung memasuki area lapangan.
BACA JUGA:Kematian Zhang Zie Lie di Lapangan Bulutangkis, Begini Tanggapan Dokter Tirta
Untuk melakukan survei awal dan pertolongan pertama dokter turnamen memutuskan untuk segera melakukan penyelamatan dengan melarikan Zhang Zie Lie ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan yang lebih intensif.
Rumah sakit yang menjadi rujukan Zhang Zie Lie adalah rumah sakit pusat Angkatan Udara atau RSPAD dr S Hardjolukito yang berjarak 4,7 km atau berdurasi 10 menit dari lokasi pertandingan.
Dalam kronologi sebelum kematian Zhang Zie Lie oleh humas PBSI dikatakan hanya memerlukan waktu 1 menit 20 detik dari dokter pertama kali masuk ke lapangan sehingga memutuskan untuk di bawah ke rumah sakit.
Dikatakannya bahwa pemilihan rumah sakit RSPAD dr S Hardjolukito sebagai rumah sakit rujukan dan juga sebagai sesuai dengan rekomendasi badminton Asia karena jarak dan fasilitas yang tersedia.
BACA JUGA:Dunia Bulutangkis Berduka, Zhang Zie Lie Meninggal Dunia saat Bertanding, Apa Penyebabnya?