Sikap yang tidak konsisten orangtua setelah membuat keputusan akan menumbuhkan rasa tidak percaya anak atas aturan yang telah dibuat.
Jika hal ini terus berlanjut, maka anak akan menjadi seorang yang tidak disiplin.
6. Kerap Memegang Gawai
Ketika kamu sedang bersama anak, sebaiknya simpan gawai.
BACA JUGA:Manfaat Mengajarkan Anak Berenang dan Tips Melatih Anak agar Mahir
Fokuslah bermain mendampingi anak.
Jika kerap memegang gawai, ini akan membentuk pola pikir anak bahwa kegiatan bermain di luar rumah bersama teman sebaya bukanlah hal yang penting.
Gawai merupakan teman bermain yang paling menyenangkan.
7. Membiarkan Kebiasaan Buruk Anak
Sekecil apa pun kebiasaan buruk yang dilakukan anak, sebagai orang tua harusnya segera menghentikannya dengan mengajaknya bicara tanpa merasa dinasihati.
Karena jika dibiarkan, anak akan terbiasa menyepelekan kesalahan-kesalahan kecil lainnya.
BACA JUGA:8 Manfaat dan Tips Mengajarkan Etika Dasar pada Anak Sejak Usia Dini
8. Membenarkan Kesalahan Anak
Orangtua, terlebih ibu, biasanya akan lebih menoleransi kesalahan yang dilakukan anak dengan segala alasan.
Namun, jika terlalu sering mencari alasan untuk mendapatkan pembenaran, ini dapat mendorong anak menjadi pribadi yang tidak bertanggung jawab.
Contohnya adalah dengan tidak membiasakan anak membereskan mainannya setelah bermain, dengan alasan anak masih kecil.