YLKI Desak Pemerintah Tindak Tegas Peredaran Camilan Ilegal Asal China

Minggu 14-07-2024,10:34 WIB
Reporter : Heri Aprizal
Editor : Heri Aprizal

JAKARTA, RAKYATBENGKULU.COM - Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) mendesak Pemerintah Indonesia untuk segera mengambil tindakan tegas terhadap peredaran camilan anak ilegal asal China yang semakin marak akhir-akhir ini.

“Para pelaku yang terlibat dalam pemasokan, peredaran, dan perdagangan produk ilegal ini harus ditelusuri dan diproses hukum,” kata Pengurus Harian YLKI, Sudaryatmo, dikutip antaranews.com, Minggu, 14 Juli 2024.

Sudaryatmo menjelaskan bahwa pemerintah perlu menelusuri rantai pasok makanan tersebut untuk memastikan kualitas hidup masyarakat tidak semakin terancam.

Terutama karena camilan tersebut banyak beredar di kalangan anak-anak.

BACA JUGA:Awas ! Balita Dilarang Konsumsi 6 Jenis Jajanan Ini, Bisa Sebabkan Gangguan Kesehatan

BACA JUGA:Berkedok Jastip, 1 Ton Jajanan Viral Milk Bun Asal Thailand Dimusnahkan Bea Cukai

Sebagai contoh, dalam kasus camilan “Hot Spicy Latiru” dan “Latiao Stripes”, belasan siswa SDN Cidadap I, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Sukabumi mengalami pusing, mual, dan muntah setelah mengonsumsinya.

Kasus ini, menurutnya, merupakan anomali yang harus diperhatikan karena Sukabumi bukan termasuk daerah perbatasan antar negara.

Sudaryatmo menilai, kasus keracunan tersebut disebabkan oleh lemahnya pengawasan dan regulasi di Indonesia, sehingga banyak produk berkualitas rendah dari China yang masuk ke pasar Indonesia.

Oleh karena itu, Sudaryatmo meminta pemerintah, terutama dinas terkait seperti dinas pendidikan dan kesehatan di daerah, untuk lebih aktif melakukan pengawasan.

BACA JUGA:3 Resep Membuat Camilan Sederhana yang Lezat, Ada Bakwan Sayur dan Roti Gulung Sosis Keju

BACA JUGA:Gulali Kapas Jadi Favorit Anak-anak Saat Festival Tabut Bengkulu

“Karena ini menyangkut jajanan di sekolah, seharusnya pemerintah daerah, khususnya dinas pendidikan dan dinas kesehatan, secara periodik melakukan pengawasan ke sekolah-sekolah terhadap produk yang dijual,” tambah Sudaryatmo.

Lebih lanjut, Sudaryatmo mengungkapkan berbagai kasus yang melibatkan camilan asal China dan perlu menjadi perhatian semua pihak.

Contohnya, temuan minyak goreng asal China yang mengandung BBM karena truk tangki tidak dibersihkan sesuai prosedur setelah mengangkut BBM, dilakukan untuk memangkas biaya produksi di tengah persaingan yang ketat.

Kategori :