Awas Menyesal! Jangan Membenci Seorang Ayah Seburuk Apa Pun Sifat dan Sikapnya

Senin 22-07-2024,18:27 WIB
Reporter : Rizky Nova Amelia
Editor : Heri Aprizal

Seorang anak harus belajar ikhlas dan mengabaikan sejenak qoetes  “ikuti kata hatimu”, dan lain sebagainya.

BACA JUGA:6 Adab Menasihati dalam Syariat Islam Agar Tidak Tersinggung, Jangan Asal Ngomong

Karena di kehidupan nyata, seorang anak harus berbesar hati dan belajar untuk ikhlas atas ulah perbuatan ayahnya sendiri.

Karena bagaimanapun, seorang ayah tetap berjasa bagi kehidupan anak-anaknya.

Pernah banting tulang untuk anak, dan seorang ayah dengan anaknya merupakan keluarga yang terikat oleh darah.

Kamu tidak usah terlalu baper apabila ayah pernah berkata kasar.

Pandanglah ayah mu sebagai seseorang yang sama sekali memiliki zaman yang berbeda dengan zaman sekarang.

BACA JUGA:Mendalami Nilai Keagamaan, Ini 10 Tempat Wisata Religi Islam di Indonesia yang Wajib Dikunjungi

Mungkin saja, itu merupakan didikan yang pernah ia terima dari ayahnya di masa lalu.

Dan itu yang dianggapnya benar tentang memperlakukan seorang anak, jadikan ini persoalan zaman dan kebiasaan saja.

Dengan bersandar pada pemahaman tersebut, seorang anak perlu memulai hal baru dari nol dan membuang semua rasa sakit hati yang pernah ia pendam.

Jika biasanya sesama manusia akan bersikap baik jika menerima satu kebaikan dari teman atau orang asing.

Tentunya seorang anak memiliki kewajiban atas hal itu kepada ayahnya, karena kebaikan seorang ayah tidak terhitung suka atau tidak suka.

BACA JUGA:Mengenal Sosok Wali Songo, Pembawa Cahaya Islam di Tanah Jawa

Semestinya seorang ayah, merupakan orang yang dapat dibagi kisah suka dan duka anaknya.

Ayah yang sosoknya yang membuat anaknya sadar bahwa hidup masih akan terus berlanjut.

Kategori :