Dengan bersedia menerima kekurangan ayah, setidaknya dapat mengurangi beban dari pundak seorang anak.
Daripada terus menerus menyimpan rasa sakit hati kepada ayah, harusnya seorang anak dapat berpikir bagaimana cara membahagiakan orang tuanya saja.
Apalagi seorang anak tidak selamanya menjadi anak.
BACA JUGA:6 Ciri Hubungan Tidak Sehat, Segera Tinggalkan Jika Tak Mau Menyesal!
Karena cepat atau lambat juga akan menjadi orang tua, atau seorang ayah.
Nah, bagaimana jika anaknya kelak justru melakukan hal yang sama akibat dahulu seorang anak membenci ayahnya?
Seorang anak juga harus dapat belajar melihat dari perspektif lainnya.
Apalagi tidak ada jaminan bagi orang yang membenci anaknya untuk mengerti bagaimana rumitnya menjadi seorang ayah yang baik dan benar.
Akan lebih baik, jika seorang anak membuat mesin waktu dan mundur untuk melihat setiap inci kebaikan ayah di masa kecilnya yang pernah diperbuat dan dia korbankan.
BACA JUGA:Bentuk yang Unik! Ini Resep Roti Melon Pan Khas Jepang yang Lembut di Dalam, Renyah di Luar
Merenungi kebaikan dan bukan merundung keburukan.
Dengan demikian setidaknya pandangan seorang anak akan lebih baik kepada ayahnya.
Di sisi lainnya lagi, jika melihat penjahat-penjahat di dunia fiksi semacam Joker sampai Donquixote Doflamingo dari one piece, meraka jahat karena kecewa dengan dunia ini dan mereka ingin membentuk dunia dengan cara mereka sendiri.
Pahami juga bagaimana perasaan orang yang dikecewakan oleh orang yang mereka sayang, kondisi seperti itu akan seribu kali menyakiti, dan itulah yang dirasakan seorang ayah jika disakiti anaknya.
BACA JUGA:Mudah Marah? Hentikan dengan Melakukan 5 Cara Ini untuk Mengendalikan Emosi
Dan entah apa yang akan terjadi, apakah seorang anak akan hancur oleh rasa sakit, atau dia bangkit bersama rasa sakit itu.