1. Persiapan Limbah:
Kumpulkan limbah sapi seperti kotoran atau urin sapi.
Kotoran sapi yang digunakan sebaiknya dalam kondisi segar, namun tidak terlalu basah atau terlalu kering.
BACA JUGA:Kapan Sebaiknya Pupuk NPK Diberikan ke Tanaman Kelapa Sawit? Ini Dia Panduannya
BACA JUGA:Pengaplikasian Pupuk Kocor, Apakah Aman untuk Tanaman Kelapa Sawit?
2. Pembuatan Campuran:
- Kotoran Sapi: kalau menggunakan kotoran, campurkan dengan air dengan perbandingan sekitar 1:3 (1 bagian kotoran dan 3 bagian air), Aduk hingga rata.
- Urin Sapi: kalau menggunakan urin sapi, dapat langsung digunakan atau dicampur dengan air dengan perbandingan 1:2 (1 bagian urin dan 2 bagian air), Aduk rata.
3. Fermentasi:
- Tempatkan campuran dalam wadah tertutup seperti drum plastik atau wadah fermentasi.
BACA JUGA:4 Faktor Utama yang Mempengaruhi Berat Tandan Buah Segar Kelapa Sawit
BACA JUGA:Pangkas Daun-daun yang Sudah Tua, Berikut Tips Mengelola Kebun Sawit saat Musim Kemarau
- Tambahkan bahan tambahan seperti EM4 atau molase jika diinginkan.
EM4 dapat membantu mempercepat proses fermentasi dan meningkatkan kualitas pupuk.
- Tutup wadah dengan rapat dan biarkan campuran tersebut berfermentasi selama 2-3 minggu.
Selama proses fermentasi, aduk campuran secara berkala untuk memastikan oksigen dapat masuk dan proses fermentasi berlangsung dengan baik.